Kuliner

Nasi Penggel Khas Kebumen

Kebumen – Setiap daerah pasti punya makanan khas tersendiri. Makanan khas dari setiap daerah juga memiliki keunikan, entah dari cara penyajian, bahan makanan, bahkan nama makanan itu sendiri. 

Seperti Nasi Penggel yang merupakan salah satu makanan khas dari daerah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. 

Nasi Penggel bisa dijumpai ketika pagi hari di pinggiran jalan dan pusat kota Kebuemen. 

Penjual Nasi Penggel bisa di temui di sepanjang jalan darah Pejagoan, berjarak sekitar 2km dari alun-alun Kebumen.

Mengapa pagi hari? karena nasi Penggel ini sangat cocok untuk sarapan. Hidangan ini wajib masuk dalam daftar kuliner Anda pada saat berwisata ke Kebumen.

Kuliner satu ini tergolong unik karena bentuk nasi yang dipenggel yang berarti dibulat-bulat kecil dan cara penyajiannya dengan cara dipincuk menggunakan daun pisang. 

Nasi Penggel memiliki makna nasi yang dibulati. Besar bulatan nasi Penggel seukuran dengan bola pingpong. 

Biasnya Nasi Penggel ini diletakkan di dalam bakul yang ditata berlapis-lapis. Setiap lapisan Nasi Penggel akan dipisahkan dengan menggunakan lembaran daun pisang.

Nasi belum lengkap jika belum ada sayur dan lauknya, begitu juga Nasi Penggel tidak lengkap jika tidak ada sayur dan lauk. 

Sayur pada Nasi Penggel merupakan lodeh santah berbumbu gurih sederhana yang dicampur dengan gori atau nangka muda, daun singkong, tempe, tahu, dan melinjo. 

Adapun lauk Nasi Penggel yaitu kulit dan jeroan sapi seperti babat, iso, kikil, tetelan, jantung, ginjal, paru, dan semacamnya. 

Selain itu, dalam Nasi Penggel juga biasanya disajikan dengan tempe mendoan yang lumayan besar ukurannya. 

Penjual Nasi Penggel tergolong langka, penjual Nasi Penggel bisa dijumpai di Dukuh Gunungsari, Desa Pejagoan, Kec. Pejagoan, Kab. Kebumen. 

Pak Melan adalah salah satu penjual Nasi Penggel. Beliau merupakan generasi ketiga penjual Nasi Penggel. 

Lapak Pak Melan buka pada pukul 05.30, pada pukul 08.00 merupakan pukul paling lama dagangan Nasi Penggel milik Pak Melan habis terjual.

Pak Melan mewarisi langsung resep asli Nasi Penggel dari kakeknya yang bernama Mbah Darnuji, yang kemudian diturunkan kepada ibunya, Biyung Marwiyah. 

Pak melan hanya buka lima hari dalam seminggu. Setiap hari Jumat dan Senin beliau tidak menjual Nasi Penggel. 

Meskipun beliau libur, namun jangan khawatir karena masih banyak penjual Nasi Penggel selain Pak Melan di daerah Kebumen.

Nasi Penggel yang tadinya masih berbentuk bulat-bulat secara perlahan akan hancur seperti nasi biasa jika sudah bercampur dengan kuah sayur dan lauk. 

“Kalau nasinya ambil sendiri yah Mas. Monggo, terserah ambil bereapa saja.” Ungkap Pak Melan berkali-kali agar bisa membuang rasa canggung dengan para pembeli.

Biasanya pembeli akan mengambil sekitar 8-15 bulatan nasi dan itu sudah sangat bisa mengenyangkan perut.

Setelah pembeli mengambil bulatan nasi, pembeli lalu menyodorkan nasi tersebut kepada Pak Melan untuk ditambahkan dengan sayur dan lauk.

Kata Pak Melan, meskipun menjadi hancur saat akan dimakan, tapi dengan nasi yang dibulat-bulatkan, rasa nasi akan terasa lebih gurih. 

Ketika sedang membulati nasi, biasanya beliau mengolesi tangannya dengan ‘lengo gurih’ alias minyak kelapa.

(Visited 34 times, 1 visits today)

Join The Discussion