Kuliner

Tela-Tela Jajanan Jadul yang Masih Eksis, Bikin Nostalgia Jaman SD

Sukoharjo− Banyak kenangan masa kecil khususnya pada jaman Sekolah Dasar tidak pernah terlupakan.  Salah satu kenangan yang sangat melekat dalam ingatan adalah jajanan anak SD yang begitu banyak varian  dan unik. Tela-Tela menjadi jajanan anak SD yang masih tetap eksis di masa sekarang.  

Tela-tela merupakan cemilan yang berbahan singkong yang dicampur dengan berbagai bumbu aneka rasa.  Tela-Tela jajanan SD ini sangat digemari oleh semua kalangan dari anak SD hingga para mahasiswa dan  pekerja. Banyaknya yang menyukai cemilan ini, menjadikan jananan tela-tela tidak tergeser oleh cemilan cemilan modern masa kini. Selain banyaknya penggemar jajanan tela-tela juga menjadi cemilan yang ramah  kantong bagi para pencinta kuliner murah.. walaupun harga cemilan yang murah tidak menjadikan jananan  ini, menjadi cemilan receh.  

Harga tela-tela sebungkus hanya dibrandol dengan harga Rp2000,00- Rp3000,00. Tela-tela juga dapat dibumbui  dengan berbagi varian rasa. Rasa balado, bbq, keju, pizza, jagung manis, jagung bakar, dan asin menjadi  varian rasa yang dapat dipilih oleh pembeli.  

Ibu Muhdi menjadi satu-satunya penjual tela-tela yang masih eksis hingga sekarang. Biasanya berjualan  dari pukul 07.00-17.00 WIB . Tempat jualan Bu Muhdi dulunya sering berpindah-pindah namun sekarang sudah menetap. Tepat lokasinya di sekitar SD Cemani 2 Sukoharjo, di Jl. Candi, Cemani, Grogol  Sukoharjo.  

“Saya mulai jualan tela-tela itu sudah lama mbak, sejak cucu saya TK sampai saat ini sudah SMA, ya kira kira sekitar 15 tahunan mbak,” ujarnya (30/9/2021). 

Lamanya Ibu Muhdi yang berjualan tela-tela menjadikan usahanya juga banyak yang mencari. Salah satu  akun pencinta kuliner yang viral di sosial media instagran juga turut mempromosikan usaha tela-tela Bu  Muhdi. Dengan informasi yang dibagikan dalam akun kuliner di Kota Solo menjadikan omset yang diterima  Bu Muhdi bertambah. Namun, tetap saja saat pandemi ini omset jualan tela-telanya menjadi sangat  berkurang. 

“Jujur Mbak, saya tidak berbohong buat apa berbohong sudah tua juga, sekarang susah mbak dulunya saya  sehari bisa habiskan 15 kilo sekarang sudah habis 6-7 kilo saja saya sudah senang dan bersyukur yang  penting habis jualannya,” ungkapnya (30/9/2021). 

Keadaan pandemi yang tak segera usai juga mempengaruhi omset jualan tela-tela Ibu Muhdi. Sasaran pembeli yang Sebagian besar untuk anak-anak SD tidak dapat diharapkan lagi oleh bu Muhdi. Masih  banyaknya sekolah yang belum menerapkan pembelajaran tatap muka memberi imbas pada omset jualannya. Harapan Bu Muhdi bisa terus berjualan tela-tela agar bisa mengobati kerinduan para pemuda  saat membeli jajanan SD dan pandemi segera usai agar Kembali seperti sedia kala.

Penulis: Aurys Riliya Mardova

(Visited 242 times, 1 visits today)

Join The Discussion