Uncategorized

Merasa Bersalah Berlebihan? Kenali Feeling Guilty!

Sumber gambar: https://www.cosmopolitan.com/uk/reports/a31337853/how-to-stop-feeling-guilty/

Narasi Budaya – Merasa bersalah memang lumrah terjadi pada diri setiap orang sebab siapapun pasti pernah atau bahkan sering mengalami kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Menurut Reber dan Emily (2010:411), rasa bersalah adalah sebuah kondisi emosional seseorang yang diakibatkan oleh pengetahuan bahwa dia sudah melanggar standar moral tertentu.

Rasa bersalah bisa dianggap wajar ketika orang tersebut bisa langsung meminta maaf dan tidak memikirkan permasalahan yang dilakukan. Adapun, rasa bersalah sudah bisa dikatakan tidak wajar apabila perasaan bersalah tersebut dirasa terlalu berlebihan dan masih sering dipikirkan bahkan mengganggu aktivitas kesehariannya, bahkan dampak terburuknya bisa melukai dirinya sendiri.

Salah satu contoh kasus rasa bersalah dari pengalaman penulis sendiri adalah ketika masih duduk di bangku SMA. Penulis melakukan perbuatan dan mengucapkan beberapa perkataan kepada orang lain dengan maksud membuat lelucon. Padahal, perbuatan tersebut sudah termasuk menyakiti hati orang lain. Meskipun penulis sudah meminta maaf kepada orang tersebut, peristiwa itu masih terpaku dan terpikirkan secara terus-menerus bahkan mengganggu waktu belajar penulis.

Dampaknya, penulis berusaha menghilangkan rasa bersalah tersebut dengan segala cara termasuk mencubit kulit dengan keras bahkan sampai membenturkan kepala ke dinding. Penulis beranggapan dengan merasakan sakit di area tubuh, penulis tidak akan memikirkan hal yang pernah dilakukan. Padahal, karena rasa bersalah yang terlalu dalam inilah penulis bisa melukai diri sendiri.

Ada pula contoh rasa bersalah yang terjadi di salah satu sudut masyarakat. Untuk menghilangkan rasa bersalahnya, seorang tentara selalu mandi karena merasa dirinya sudah kotor ketika teringat peristiwa penyerangan desa yang dilakukannya sehingga menyebabkan banyak orang-orang yang tidak bersalah menjadi korbannya.

Lantas, bagaimanakah tanda-tanda seseorang mengalami feeling guilty?

Orang yang merasa bersalah akan mengalami penyesalan teramat dalam namun dengan waktu yang tidak bertahan lama. Meskipun demikian, kenali tanda-tanda dari orang yang mengalami perasaan bersalah yang berlebihan yang mungkin familiar dengan yang kalian rasakan.

  1. Merasa khawatir melakukan kesalahan ketika merencanakan suatu hal secara berlebihan padahal belum tentu melakukan kesalahan.
  2. Perasaan bersalah yang muncul secara terus-menerus.
  3. Sering menangis karena kesalahan yang pernah dilakukan.
  4. Sulit berkonsentrasi ketika melakukan aktivitas.
  5. Sering menghukum dirinya sendiri baik secara fisik maupun mental.
  6. Sering merasa kecewa, cemas, bahkan frustasi.
  7. Sulit tidur, karena selalu memikirkan kesalahan yang pernah dilakukan.

Tips Mengatasi Feeling Guilty

Rasa bersalah yang muncul secara berlebihan dapat berdampak serius baik mental maupun psikis seseorang jika tidak diobati atau ditangani dengan baik. Jika dibiarkan, maka akan berakibat tindakan yang lebih mengkhawatirkan lagi.

Berikut tips untuk menghilangkan feeling guilty agar cepat menghilang,

1. Cari tau penyebab rasa itu muncul

Rasa bersalah diwaspadai muncul ketika benar-benar terpikirkan dari kesalahan atau hanya perasaan saja. Maka, silakan cari tahu alasan yang mendasari perbuatan tersebut mungkin salah satunya dengan cara menuliskan kegiatan apa saja yang dilakukan dan mencari tau mana saja yang dirasa sebagai penyebab dari penyesalan yang kalian rasakan.

2. Meminta maaf kepada yang bersangkutan

Setelah mengetahui penyebab dari rasa bersalah yang muncul, maka dengan meminta maaf kalian bisa mengurangi terlepas dari rasa bersalah. Meskipun mungkin belum bisa langsung dimaafkan, setidaknya kalian sudah melakukan yang seharusnya dilakukan

3. Selalu berfikir positif kapan pun

Kalian harus selalu berpikir positif. Misalnya ketika merasa bersalah atau merasa tidak baik, mungkin kalian bisa meminta maaf lagi dan bisa saling berbagi perasaan dengan orang yang bersangkutan sehingga tidak ada yang memendam salah paham.

4. Lebih berhati-hati jika bertindak

Setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda sehingga ketika sedang ingin bercanda, maka tetaplah memperhatikan lawan bicara mau menerima candaan kalian atau bahkan diam-diam tidak terima candaan kalian.

5. Melakukan meditasi

Melakukan meditasi dapat mengatur emosi serta melatih agar selalu mampu berfikir positif agar kedepannya bisa lebih mengontrol rasa cemas maupun gelisah di dalam diri kalian.

6. Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan

Kalian bisa lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa untuk selalu diberikan kesehatan mental dan ketenangan dalam menghadapi setiap masalah.

7. Jangan melakukan kesalahan yang sama

Setelah mengetahui hal yang membuat kalian selalu dihantui rasa bersalah, kalian juga harus mampu untuk tidak mengulangi hal tersebut. Dengan demikian, tidak ada lagi orang yang dirugikan sekaligus mampu mengurangi rasa bersalah kalian.

8. Melakukan sesuatu dengan perlahan dan hati-hati

Dengan melakukan sesuatu dengan perlahan dan hati-hati, maka seseorang mampu untuk meminimalisir berbuat kesalahan dengan selalu mempertimbangkan hal yang seharusnya dilakukan atau tidak.

9. Kalian bisa juga menceritakan dengan orang yang dapat dipercaya

Dengan menceritakan yang kalian rasakan, kalian mampu untuk saling bertukar pendapat sekaligus mengurangi kecemasan atau rasa bersalah yang terpikirkan untuk bisa dicarikan jalan keluar.

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa “no body is perfect” memanglah benar. Semua manusia pasti berbuat kesalahan sehingga meminta sekaligus memberi maaf merupakan hal yang sangat manusiawi dan lumrah terjadi pada setiap manusia.

Kalian harus bisa untuk selalu mengontrol diri kalian sendiri agar bisa selalu berfikir positif dan mampu menghentikan munculnya rasa bersalah tersebut. Kalian juga harus selalu mampu untuk berpikir tentang hal-hal yang kalian anggap menyenangkan sehingga hal tersebut akan mampu mengurangi munculnya hal yang seharusnya tidak dipikirkan.

Oleh sebab itu, percaya bahwa kalian mampu bangkit dari rasa bersalah yang terlalu berlebihan adalah sebuah keharusan tanpa mengurangi nilai moral yang sudah tertanam baik di dalam diri kalian masing-masing untuk selalu meminta maaf dan memberikan maaf.

Editor: Rosantika Utami

(Visited 893 times, 4 visits today)

Join The Discussion