Esai

Menyembuhkan Luka Tak Terlihat

            Saya yakin bahwa kalian sudah tak asing lagi saat mendengar kata healing bukan?

Di era milenial seperti saat ini, healing sudah sering terdengar di antara kebanyakan percakapan remaja. Healing dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti menyembuhkan. Healing merupakan istilah yang biasanya dikaitkan dengan self healing yang artinya penyembuhan diri dari luka batin.

Healing setiap individu itu berbeda-beda, ada yang merasa cukup dengan membeli dan memakan makanan enak, ada juga yang melakukan healing dengan berlibur ke tempat wisata, bahkan ada yang merasa healing dengan menghabiskan waktu bersama diri sendiri atau orang-orang terdekat adalah healing yang paling tepat.

Selama ini otak hanya digunakan untuk problem solving (memecahkan masalah), mempelajari pengetahuan atau berhitung. Sementara, yang terkait dengan perasaan, emosi, feeling semuanya ada di hati. Tentu saja anggapan seperti itu salah besar karena sebenarnya apa yang dirasakan di dada dalam bentuk emosi, senang, sedih dan sebagainya itu bersumber dari otak.

Semuanya berasal dari suatu proses dalam berpikir karena setiap individu pastinya tidak akan terlepas dari pikiran-pikiran. Hal ini adalah bukti bahwa pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan yang tak mungkin terlepas. Karena pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan, maka banyak pula penyakit-penyakit yang muncul diakibatkan oleh pikiran-pikiran yang terakumulasi, sehingga dapat mengganggu kinerja organ tubuh manusia. Seperti maag, asam urat, diabetes, kolesterol, stroke, jantung semua adalah akibat dari beban pikiran atau stres yang berlebihan. Meskipun ada juga penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri dari luar tubuh, ternyata lemahnya sistem imunitas dalam melawan segala parasit dari luar ternyata juga diakibatkan oleh pikiran.

Keyakinan (belief) mengenai dirilah yang justru membuat seseorang menjadi berhasil atau tidak. Dari mana keyakinan (belief) mengenai diri sendiri terbentuk? Dari semua pengalaman yang kita alami yang akhirnya diberi makna dan disederhanakan menjadi sebuah definisi diri.

 Belief biasanya terbentuk dari pengalaman masa lalu, yaitu berupa hal-hal yang kita alami baik ataupun buruk, keyakinan yang ditanamkan oleh orang tua, orang yang lebih berpengaruh atau budaya masyarakat, dan agama. Karena belief terbentuk dari persepsi atas pengalaman, maka setiap orang bisa mempunyai belief yang berbeda meskipun mengalami hal yang sama.

Lalu, apa kaitan belief dengan penyembuhan diri sendiri (self healing)?

Pertama, bisa atau tidaknya melakukan self healing tergantung dari seberapa yakin individu tersebut dapat melakukannya. Kedua, bisa atau tidaknya seseorang dalam membantu orang lain untuk melakukan self healing, tergantung dari seberapa yakin individu tersebut bisa melakukannya dan seberapa yakin individu tersebut terhadap kemampuannya. Ketiga, efektif atau tidaknya self healing yang dilakukan, tergantung dari seberapa yakin individu tersebut terhadap rencana Tuhan karena sesungguhnya pemberi kesembuhan adalah Tuhan.

Apa itu Healing?

            Seorang psikolog klinis Veronica Adesla mengatakan bahwa “Healing adalah suatu termin untuk penyembuhan atau pemulihan secara general”. Healing dapat dilakukan secara mandiri maupun dibantu oleh profesional. Terkait dengan istilah healing yang saat ini sudah kerap digunakan dan didengar di kalangan masyarakat umum, baik di media sosial maupun di kehidupan nyata. Vero mengatakan bahwa “Liburan bisa saja menjadi suatu tindakan yang digunakan dalam melakukan healing.”

Liburan bisa saja menjadi self healing, seandainya aktivitas yang dilakukan selama berlibur itu dapat membantu individu tersebut untuk memulihkan dirinya kembali dari kelelahan fisik maupun mental yang mungkin sedang dialaminya.

Self healing dengan healing memiliki arti yang berbeda dalam ilmu psikologi, self healing adalah tindakan yang dilakukan oleh individu tersebut dalam menyembuhkan atau memulihkan dirinya sendiri. Tujuan dari self healing sendiri adalah untuk memahami diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan, dan membentuk pikiran positif dari apa yang telah terjadi.

Ketika berhasil melakukan self healing, maka kita akan menjadi pribadi yang lebih tegar dalam menghadapi kesulitan, kegagalan, dan trauma di masa lalu. Ketika lelah dan stres, sistem imunitas melemah. Ketika bahagia, sistem imunitas meningkat. Itu adalah bukti bahwa pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan. Fakta bahwa pikiran dan tubuh adalah satu kesatuan, maka kita dapat menggunakan pikiran kita untuk melakukan proses penyembuhan secara mandiri (self-healing). Tentu saja dengan memikirkan hal-hal yang positif, sugestif dan bermanfaat untuk membuat tubuh lebih sehat dan lebih imun terhadap segala jenis penyakit.

Tahapan healing

Dalam memulai self healing, individu tersebut dapat melakukan beberapa tahap, yaitu dengan mengenali masalah. Jika individu tersebut sudah mengetahui apa permasalahan yang ada, maka akan mempermudah self healing. Mengenal konflik diri sendiri dan orang lain, berusaha untuk mengetahui konflik yang ada pada diri sendiri maupun orang lain agar tidak hanya menyalahkan diri sendiri tanpa sebab. Serta harus dapat mengontrol emosi yang ada pada diri sendiri, jika individu tersebut kesulitan dalam mengontrol dirinya, ini akan memengaruhi proses self healing.

Emosi yang tidak stabil, depresi, menyakiti diri sendiri bahkan bisa membuat manusia mengakhiri hidupnya sendiri. Hal itu tentunya menyulitkan manusia untuk menyelesaikan konflik dengan diri sendiri.

Metode yang bisa dilakukan untuk self healing

Metode yang dapat dilakukan saat self healing adalah dengan mandi, makan, berjalan, berlibur, menulis, membaca buku tentang self healing, mendatangi ahli profesional dan sebagainya. Hal ini disesuaikan dengan keinginan tiap individu karena setiap individu memiliki alasan dalam penatnya.

Cara melakukan self healing

1. Self  acceptance atau menerima diri sendiri

Permasalahan yang sering terjadi adalah ketika individu tersebut tidak dapat menerima dirinya sendiri secara apa adanya. Justru kebanyakan individu lain merasa ingin seperti orang lain. Mari luangkan waktu sejenak untuk menerima diri sendiri apa adanya, dengan sisi baik maupun sisi buruk yang ada di diri sendiri, dengan kegagalan dan kesalahan masa lalu yang pernah dilakukan. Hal seperti itulah yang dibutuhkan untuk melakukan self healing.

2. Maafkan diri sendiri

Memaafkan orang lain atas apa pun yang telah mereka lakukan memang sulit, tetapi dengan cara ini, kita bisa melepaskan apa yang telah terjadi dan melanjutkan hidup tanpa beban masa lalu. Hal yang sama berlaku untuk diri sendiri ketika melakukan kesalahan. Jangan membawa beban emosional itu di masa depan karena tidak ada gunanya. Itu hanya akan mencegah kita untuk hidup bahagia.

3. Melakukan kegiatan yang positif

Ketika mulai melakukan self healing, penting untuk menyaring hal-hal negatif yang dapat menyebabkan stres. Dibutuhkan upaya nyata untuk memerangi hal tersebut. Hindari menonton berita, membaca koran, atau mengakses media sosial untuk sesuatu yang tidak perlu. Cobalah untuk melakukan kegiatan positif, seperti membaca buku atau mendengarkan musik yang ceria secara rutin karena secara tidak langsung otak akan mengirim pesan positif yang dapat meningkatkan mood dan mendukung proses self healing.

Hal yang perlu dihindari dalam self healing

Ketika melakukan self healing ada beberapa hal yang harus dihindari oleh seoarang individu, yaitu jangan menjauhkan diri dari lingkungan sekitar, jangan terlalu meratapi kesedihan secara terus menerus, dan jangan menyakiti diri sendiri. Hal ini dapat memicu munculnya gangguan pada psikis dan akan memperumit keadaan.

Editor: Nila Prihartanti

(Visited 49 times, 1 visits today)

Join The Discussion