Esai

Mental Breakdown: Mengapa Rasa Sakit Harus Ada?

Sakit adalah suatu kondisi yang pasti dialami setiap orang. Bahkan orang yang memiliki pola hidup sehat juga memiliki peluang merasakan apa itu sakit. Sakit merupakan kondisi di mana tubuh kita merespon tanda bahaya. Rasa sakit terkadang memang datang tanpa pernah kita duga.

Beberapa waktu lalu, seseorang bertanya kepadaku. Mengapa di dunia ini harus ada rasa sakit? Mengapa banyak kesedihan dalam hidup yang membuat mental terguncang? Mengapa seseorang harus mengalami semua ini?

Aku lantas tersenyum seraya memegang kedua bahunya. Suaraku yang terdengar lirih menjawab semua pertanyaan yang dia ajukan. “Karena Tuhan tahu dirimu kuat”. Namun, dia menggeleng mendengar jawabanku.

Kepalanya tertunduk hingga tanpa sadar, air matanya sudah jatuh membasahi pipi. “Tuhan tahu kamu mampu melewati semua ini,” suaraku kembali menyapa keheningan. Kepalanya terangkat lalu menatapku dengan wajah cemas.  Aku mulai mengerti dengan apa yang terjadi. Kesehatan mentalnya sedikit terganggu atau biasa kita menyebutnya dengan “Mental Breakdown”.

Mental breakdown adalah kondisi dimana seseorang membutuhkan penyemangat untuk bisa kembali percaya pada dirinya sendiri. Mental breakdown kerap kali digambarkan dengan perasaan cemas, kesedihan, kemurungan, dan penurunan suasana hati seseorang. Padahal yang terjadi sebenarnya, Tuhan sedang memberi banyak pelajaran dari rasa sakit yang dialami.

Perasaan kecewa yang kerap kali kita temui dengan segala penderitaan yang ada, membuat seseorang jauh lebih kuat di kemudian hari. Meski mungkin saja harus ada tangis di dalamnya, namun itu akan membuat kita tersadar bagaimana cara menghadapi perasaan tersebut dan memahami pelajaran berharga yang dapat dirinya petik.

Terkadang, rasa sakit memang diperlukan sebagai pengingat untuk kita senantiasa berhati-hati dalam menjalani hidup. Rasa sakit seperti diibaratkan sebuah badai yang dapat menyingkirkan hal buruk demi mendatangkan sesuatu yang terbaik.

Seseorang yang terluka pasti akan lebih kuat dari yang dirinya kira. Ada pepatah mengatakan, “Sesuatu yang menyakitkan justru akan membuat diri anda lebih kuat”. Karena kita sudah merasakan rasa sakit itu, sehingga ketakutan sebelumnya menjadi hilang. Mental yang terluka membuat seseorang mengerti bahwa hidup tidak hanya soal kebahagiaan.

Hidup akan terus berjalan seperti pasang surut. Semakin cepat kita tahu, semakin siap juga untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Rasa sakit memberikan kita waktu untuk merenungkan hidup. Lihat dan pelajari jalan hidup yang telah kita pilih dan nikmati apapun hasilnya.

Kita mungkin menemukan berbagai hal yang tampak tidak signifikan sebelumnya, namun yang terjadi, hal tersebut mendefinisikan siapa diri kita sebenarnya. Dalam hidup, kita tidak selalu memerlukan bunga mawar, namun juga durinya. Kita telah melewati fase terburuk dan perlu waktu untuk menyembuhkan diri.

Rasa sakit membuat kita bisa benar-benar mengenal sisi lain dari diri sendiri yang belum kita ketahui sebelumnya. Rasa sakit membantu kita cukup kuat untuk melewati dan menghadapi perasaan sakit di masa mendatang. Rasa sakit juga membuat kita lebih sensitif terhadap orang lain. Mengetahui rasanya disakiti akan membuat diri kita menyadari bahwa kita bisa menjadi orang yang lebih baik tanpa menyakiti perasaan orang lain.

Rasa sakit tidak dapat dihindari namun harus dihadapi. Berbagai tips yang dapat dilakukan untuk menghadapi mental breakdown antara lain:

  1. Mengakui perasaan sakit yang dialami

Kondisi seseorang yang cenderung murung dengan perasaan kecewa tidak dapat dipungkiri dapat menyebabkan terjadinya depresi. Menangis saja jika diri kamu ingin menangis. Berikan waktu terbaik untuk dirimu berdamai dengan semuanya.

  • Jangan pernah menyalahkan siapa pun

Kebanyakan orang akan menyalahkan dirinya sendiri dan orang lain atas timbulnya rasa sakit yang ia alami. Daripada berlarut-larut mencari kesalahan, lebih baik fokus untuk menyembuhkan rasa sakit itu dan buat dirimu menjadi lebih berharga.

  • Habiskan waktu dengan orang terdekat

Tumpahkan segala keluh kesahmu kepada orang terdekat. Hal itu dipercaya bisa mengurangi beban pikiran yang kita rasakan. Kamu bisa berbagi cerita kepada anggota keluarga atau sahabat yang dipercaya.

  • Cari kesibukan lain

Mulailah untuk menekuni kembali hobi dan mencari kemampuan baru. Kesibukan membuat seseorang bisa mengalihkan diri dari rasa sakit yang dia alami. Mungkin terdengar seperti sebuah pelampiasan, namun hal tersebut dipercaya bisa membantu seseorang melupakan rasa sakitnya.

  • Senantiasa berpikir positif

Terlalu banyak berpikir terkadang membuat seseorang mudah terkena stress. Pikiran-pikiran negatif tentang apa yang akan terjadi kedepannya membuat keadaan pikiran semakin cemas. Ketika diri kamu mampu mengendalikan energi negatif dengan pikiran positif, maka yang terjadi adalah kamu akan sanggup untuk melewati semua rintangan dengan perasaan yang lebih tenang.

Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghadapi rasa sakit. Semoga kita senantiasa bisa menghadapi segala rintangan yang terjadi di kemudian hari. Sesuatu memang menyakitkan, namun Tuhan selalu punya rencana di balik kisah yang terjadi kemarin, hari ini, hingga esok nanti. Pada akhirnya dalam hidup kita belajar bahwa tidak akan pernah tahu rasanya sembuh kalau Tuhan tidak memberikan rasa sakit.

Editor: Lina Khoirun Nisa

(Visited 48 times, 1 visits today)

Join The Discussion