Article

Melatih Komunikasi Siswa dengan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray

Tidak semua orang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Bahkan tak jarang berkomunikasi dianggap sebagai salah satu hal yang sulit untuk dilakukan. Terutama jika berkaitan dengan pembelajaran yang menuntut adanya kemampuan berkomunikasi yang baik, salah satunya yakni dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 

Meskipun banyak yang menganggap bahwa bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang mudah karena bahasa Indonesia telah dikuasai oleh hampir seluruh siswa di Indonesia. Nyatanya, kemampuan siswa dalam berkomunikasi pada pembelajaran bahasa Indonesia masih sangat kurang. Kemampuan komunikasi yang masih rendah tersebut dibuktikan pada saat berlangsungnya proses diskusi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam pembelajaran diskusi, banyak siswa yang masih pasif dan sulit untuk mengutarakan pendapatnya.

Lalu, bagaimana cara yang efektif agar siswa dapat aktif berkomunikasi ketika berlangsung sesi diskusi pada pembelajaran bahasa Indonesia?

Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk melatih komunikasi siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yakni metode pembelajaran two stay two stray. Metode pembelajaran two stay two stray ini merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat belajar secara berkelompok dan berdiskusi dengan kelompok lainnya. Dalam proses pembelajarannya, metode two stay two stray ini biasa digunakan untuk pembelajaran antarkelompok yang melibatkan kemampuan berkomunikasi dan menyimak siswa.

Metode two stay two stray sendiri memiliki banyak kelebihan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Melalui metode ini, siswa dituntut untuk dapat berbicara dengan memberikan pemaparan materi kelompoknya kepada kelompok lain. Sehingga metode two stay two stray ini sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa. Selain itu, metode pembelajaran two stay two stray juga dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa, terutama pada siswa yang bertugas untuk berkunjung ke kelompok lain.

Namun, pada praktiknya, metode pembelajaran two stay two stray masih memiliki beberapa kekurangan. Pembagian kelompok dan waktu berkunjung saat dilaksanakannya pembelajaran dengan metode two stay two stray membutuhkan waktu yang relatif lama.

Siswa yang tidak terbiasa dengan metode ini juga akan merasa kesulitan serta kebingungan pada saat berkunjung ke kelompok lain. Hal tersebut tentunya akan menyebabkan kegaduhan dalam kelas, terutama saat diterapkan dalam kelas besar. Selain itu, siswa cenderung membahas topik di luar pembelajaran ketika berkunjung ke kelompok lain sehingga materi pembelajaran tidak dapat diterima sebagaimana mestinya.

Bagaimana pula agar pembelajaran dengan metode two stay two stray dapat berhasil diterapkan di kelas? Berikut langkah-langkah pembelajaran dengan metode two stay two stray yang tepat:

  1. Penjelasan Metode

Sebelum memulai pembelajaran dengan metode two stay two stray, alangkah lebih baiknya guru menjelaskan terlebih dahulu mengenai apa itu metode pembelajaran two stay two stray secara runtut dan jelas kepada para siswa. Hal tersebut bertujuan agar nantinya saat proses pembelajaran, siswa tidak kebingungan dan sudah memiliki gambaran mengenai metode pembelajaran yang digunakan. Guru juga perlu menjelaskan tujuan dari metode ini, yakni untuk saling mengkritisi dan berdiskusi terkait materi dari kelompok lain.

  • Pembagian dan Kegiatan Kelompok

Setelah guru memberikan penjelasan mengenai gambaran metode two stay two stray, guru dapat mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok yang setiap kelompoknya berisi 4 anggota. Kemudian, setiap kelompok diminta untuk menentukan anggotanya untuk tetap berada di kelompok asal atau bertugas untuk berkunjung ke kelompok lain.

Untuk memudahkan kegiatan berkunjung, setiap kelompok dapat diberi nama dengan menggunakan nama negara atau nama-nama yang mudah diingat siswa. Guru juga dapat memberikan gambaran denah untuk memberikan urutan berkunjung setiap kelompok. Sehingga setiap kelompok tidak merasa kebingungan saat akan pindah berkunjung ke kelompok lain.

  1. Kegiatan Presentasi

Setelah kegiatan berkunjung ke kelompok lain selesai, anggota yang bertugas untuk berkunjung kembali ke kelompok asal. Di kelompok tersebut, anggota yang berkunjung memberikan informasi dan mendiskusikan materi yang telah mereka dapatkan dari kelompok lain. Selanjutnya, guru dapat meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

  1. Kegiatan Evaluasi

Guru dapat memberikan evaluasi berupa kuis yang harus dikerjakan oleh siswa terkait dengan materi yang dibahas pada hari itu. Melalui kegiatan evaluasi ini, guru dapat mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah mereka diskusikan bersama-sama.

            Hal utama yang penting untuk diperhatikan saat proses pembelajaran adalah bagaimana memilih dan menggunakan metode yang tepat agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar. Metode pembelajaran yang digunakan pun tentunya berbeda-beda dan harus disesuaikan dengan mata pelajaran, materi, serta tujuan yang diharapkan. Tidak setiap metode dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan materinya. Sehingga guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang tepat dan efektif ketika mengajar di kelas, khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Penulis: Nila Prihartanti

(Visited 50 times, 1 visits today)

Join The Discussion