Article

Kenal Dekat Metode Number Head Together

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk mencerdaskan kehidupan. Dalam menciptakan proses pendidikan yang efektif dan menyenangkan, sosok guru memiliki peran yang cukup signifikan. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencapai pembelajaran secara optimal, yakni bahan ajar dan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan siswa namun tetap dapat membantu guru saat proses pembelajaran.

Model dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru harus disesuaikan dengan materi pembelajaran serta mata pelajaran. Tidak setiap model pembelajaran dapat digunakan untuk seluruh mata pelajaran. Sosok guru pun harus mampu memilah dan memilih model pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.

Apalagi, banyak permasalahan yang dialami oleh siswa pada proses pembelajaran dikarenakan siswa kurang mampu untuk mengungkapkan informasi dan ilmu yang diterimanya. Hal ini dapat disebabkan karena siswa tidak terbiasa untuk berdiskusi kelompok dan mengungkapkan pendapatnya. Keterbatasan media pembelajaran yang dianggap kurang efektif dan variatif juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh guru.

Dari sekian banyak pilihan model pembelajaran, terdapat satu model yang tidak membiarkan adanya dominansi pada siswa,  yakni pada model pembelajaran Numbered Head Together (NHT). Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama merupakan model pembelajaran kelompok dengan menggunakan nomor kepala dan setiap siswa dituntut untuk dapat menyelesaikan tugas, memahami materi, serta saling berkomunikasi untuk menentukan jawaban yang paling tepat.

Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dapat digunakan oleh guru guna meningkatkan pengetahuan siswa dengan cara yang tidak monoton dan bersifat prosedural. Pada model ini, siswa tidak hanya menghafal materi yang diberikan oleh guru, tetapi juga terjadi pembentukan konsepsi dalam struktur kognitif siswa.

Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) memiliki beberapa keunggulan, salah satunya adalah seluruh siswa menjadi siap. Maksudnya, siswa siap melaksanakan diskusi dengan baik sehingga terjadi suatu interaksi  tanpa adanya dominasi. Model pembelajaran ini memberikan kesempatan pada seluruh siswa untuk saling berinteraksi dan mengemukakan gagasannya serta mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.

Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik karena memberikan alternatif baru dalam menghadapi struktur kelas tradisional dengan cara menekankan pada struktur khusus yang telah disesuaikan. Melalui diskusi kelompok yang ada di dalam model ini juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan menanamkan sikap tanggung jawab, disiplin, kerjasama, toleransi serta sikap saling menghargai pendapat yang diberikan oleh orang lain.

Selain itu, penggunaan model pembelajaran NHT dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan, terutama pada siswa yang pasif dalam proses pembelajaran agar mereka dapat mengemukakan pendapat dan gagasannya sehingga mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Keunggulan lainnya dari model pembelajaran ini adalah meningkatnya hasil belajar siswa yang lebih baik yang disertai dengan meningkatnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran secara mendalam.

Tidak dapat dipungkiri bahwa model pembelajaran ini juga memiliki beberapa hambatan dan kekurangan, diantaranya adalah pemahaman awal siswa yang masih kurang karena penyampaian materi di awal pembelajaran terlalu cepat dan hanya sebentar.  Hambatan lainnya adalah masih belum tersedianya sarana dan prasarana pendukung yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Apalagi, model pembelajaran ini cukup menyita banyak waktu untuk berdiskusi. Namun, beberapa kekurangan ini dapat dimengerti sehingga model pembelajaran ini masih saya anggap cukup efektif untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.

Dalam melaksanakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT), terdapat beberapa fase atau sintaks yang dapat dilakukan, diantaranya yaitu :

  1. Penomoran

Sebelum melakukan proses penomoran, guru akan menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. Hal ini dilakukan sebagai langkah awal agar siswa memahami materi yang akan dipelajari secara lebih mendalam. Selanjutnya, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap siswa dalam kelompok tersebut mendapatkan nomor kepala.

  • Mengajukan pertanyaan

Dalam fase ini, guru mengajukan pertanyaan dan memberikan tugas yang akan dikerjakan secara kelompok dengan cara berdiskusi. Pertanyaan yang dilontarkan oleh guru kepada siswa dapat bervariasi dan berbentuk kalimat tanya secara jelas dan spesifik.

  • Diskusi dan berpikir bersama

Dalam fase berpikir bersama, siswa menyatukan pendapat dan gagasannya terhadap jawaban pertanyaan guru. Dalam diskusi ini juga terjadi proses diskusi yang meyakinkan tiap anggota dalam tim untuk dapat mengetahui jawaban dan memahami materi dengan baik.

  • Menjawab

Pada sintaks ini, guru memanggil salah satu nomor untuk mengecek seberapa jauh pemahaman siswa. Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka dengan melakukan presentasi di depan kelas. Setelah siswa melakukan presentasi, guru akan membimbing siswanya dalam membuat kesimpulan hasil diskusi dan memberikan penguatan jawaban. Kemudian guru menyimpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan.

Model pembelajaran Number Head Together (NHT) dapat dijadikan sebagai alternatif model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penerapannya, model pembelajaran ini cukup efektif dan menyenangkan bagi siswa karena mereka dapat berdiskusi dan mengemukakan pendapatnya serta melatih dirinya untuk tampil di depan umum. Jadi, yuk gunakan model pembelajaran Number Head Together (NHT) ini agar proses pembelajaran lebih bervariasi.

Penulis: Khansa Hafidza

(Visited 36 times, 1 visits today)

Join The Discussion