Article

Kecoak Musuh Bebuyutan Anak Kos

Narasi Budaya – Serangga merayap yang kadang-kadang bisa terbang ini seringkali membuat resah anak kos. Selain bentuknya yang menjijikan, kecoak merupakan serangga nokturnal, pandai bersembunyi, dan serangga tercepat di bumi yang dapat berlari hingga 12 kaki per detik). Kecoak sulit dikenali sampai jumlahnya tumbuh di luar kendali.

Serangga ini juga terkenal dengan kotorannya yang menyebarkan penyakit. Dalam pencarian makanannya, kecoak akan mencemari hampir setiap permukaan di rumah dan menyebarkan banyak bakteri dan patogen serta penyakit seperti kolera, E. coli, giardia, dan disentri. Kecoak yang menjijikan tersebut bahkan dapat menyebabkan sebagian orang mengalami fobia.

Ketakutan yang berlebihan terhadap kecoak dinamakan katsaridaphobia. Beberapa fakta tentang kecoak juga mendukung adanya rasa ketakutan bahkan fobia tersebut, salah satunya fakta tentang kecoak dapat hidup tanpa kepala selama satu minggu. Bagi orang yang fobia, membayangkan kecoak saja sudah membuatnya merasa mual, apalagi jika melihat langsung ada kecoak yang hidup tanpa kepala, bisa-bisa merinding sebadan-badan.

Bayangkan berurusan dengan kecoak tanpa kepala. Mereka tidak memiliki akal untuk menentukan di mana manusia berada. Jika kecoa masih memiliki kepala, ia akan tahu tempat mana yang harus dituju. Jika ada manusia di sekitarnya, ia cenderung bersembunyi.

Tapi pada kecoak tanpa kepala, mereka akan tetap bergerak tanpa arah. Ia tidak akan peduli kemana perginya. Itu hanya akan bergerak merajalela kemanapun kakinya akan membawanya.

Selain karena bentuknya yang menjijikan, penderita katsaridaphobia atau phobia terhadap kecoak ini bisa juga dilatarbelakangi berbagai pengalaman psikologis atau traumatis yang pernah dialami di masa lalu.

Perasaan psikologis yang dialami pengidap katsaridaphobia adalah merasa tubuh menjadi kaku. Menangis dan berteriak. Merasa pusing atau lemas di lutut hingga pingsan. Memiliki detak jantung dan napas cepat. Memiliki serangan panik hebat, seperti merasa tercekik, nyeri dada, dan lain-lain.

Ketakutan pada kecoa juga memiliki hubungan dengan pengalaman di masa kecil. Ketakutan yang dialami semasa kanak-kanak dari pengaruh lingkungan bisa terbawa hingga dewasa. Termasuk di dalamnya pikiran negatif, pengalaman traumatik, atau menirukan ketakutan yang dirasakan kedua orang tuanya. Dengan kata lain, rasa ketakutan yang kita alami bisa jadi merupakan keturunan dari orang tua.

Gerakannya yang gesit dan refleksnya yang luar biasa juga menambah rasa cemas dan gelisah kita ketika bertemu kecoak. Ketika kita telah mengumpulkan keberanian dan akhirnya berani untuk menghadapi kecoak ini dengan cara diinjak atau dipukul dengan sikat kamar mandi atau benda lainnya.

Keberanian tersebut bisa saja tiba-tiba purna ketika kecoak yang akan kita bantai tiba-tiba hilang dari pandangan, karena gerakannya yang sangat gesit.

Karena gerakannya yang sangat lincah dan tidak bisa diprediksi tersebut, kita menjadi terkecoh dan kehilangan jejaknya. Bahkan bisa saja tiba-tiba kecoak tersebut merambat dan menggrayangi tubuh kita. Geli sekali bukan.

Yang belum terbiasa hidup sendiri, tentu akan merasa ketakutan terhadap kecoak, bukan berarti saat dirumah tidak pernah melihat kecoak. Akan tetapi ketika di rumah, anak kos akan merasa aman karena ketika menemui kecoak, ada orang di rumah yang bisa diandalkan untuk membantu mengusirnya, seperti ayah, ibu, kakak, atau yang lannya.

Ketika di kos, kita akan merasa kesepian dan tidak punya orang yang diandalkan selama kita berada di kamar. Kemudian ketika tiba-tiba kita menemui kecoak yang biasanya kita bisa meminta tolong untuk diusirkan, sekarang kita dituntut lebih madiri menghadapi berbagai permasalahan termasuk menghadapi ketakutan kita terhadap kecoak tersebut.

Sebagai anak kos yang dituntut untuk hidup mandiri dan mampu mengatasi berbagai permasalahannya sendiri. Kita perlu memiliki cara yang ampuh untuk menghadapi dan membasmi kecoak.

Kecoak menjadi masalah yang cukup mengganggu kegiatan kita sehari-hari di kos. Beberapa cara terkadang gagal untuk membasminya, karena kecoak adalah ahli infiltrasi yang membuat strategi pencegahan terbaik gagal menghentikannya.

Saat kita melihat kecoa, hal pertama yang terlintas dalam pikiran adalah proses pemusnahan serangga tersebut. Sebagian besar dari Anda mencoba memotong kepala mereka, menenggelamkannya di baskom, dan membuangnya ke toilet.

Metode ini bahkan tidak bekerja sama sekali! Pertama, kecoa bersifat hidrofilik. Artinya, mereka suka lembab. Mereka bisa hidup tanpa makanan padat selama berminggu-minggu. Tapi mereka tidak bisa bertahan hidup berhari-hari tanpa air.

Menyiramnya ke saluran pembuangan. Kecoak tidak pernah benar-benar tenggelam kecuali Anda membiarkannya terdampar di genangan air tanpa ada jalan keluar. Jika tidak, Anda hanya akan mengirim mereka pulang dan mereka akan kembali lebih kuat.

Beberapa cara ampuh menghadapi serangan kecoak berdasarkan pengalaman pribadi saya adalah dengan rutin membersihkan dan menyikat kamar mandi minimal seminggu sekali dan memastikan tidak ada sisa makanan atau sampah basah yang ada di kamar kos.

Cairan pembersih kamar mandi seperti wipol selain memiliki aroma cemara yang menenangkan juga efektif untuk membasmi kecoak, kandunga antiseptiknya mampu membuat tempat menjadi bersih. Dengan begitu kecoak akan enggan datang karena serangga ini tidak menyukai tempat bersih. Menurut beberapa sumber, untuk membuat lingkungan kanar kos yang tidak menarik bagi serangga menjijikkan ini adalah dengan menutup celah di dinding luar rumah. Menutupi ventilasi dan saluran air dengan kasa kasa. Kemudian Simpan makanan dalam wadah tertutup. Kemudian menyimpa sampah dalam wadah tertutup dan bersih.

Editor: Muhammad Aditya Wisnu Wardana

(Visited 26 times, 1 visits today)

Join The Discussion