Narasi Budaya – Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar istilah insecure? Generasi milenial tentu tidak asing dengan kata insecure yang sering kali disinggung. Insecure sendiri adalah keadaan dimana seseorang merasa tidak percaya diri sehingga menyebabkan mereka merasa cemas, gelisah, dan takut dalam menyikapi serta melakukan suatu hal.
Seseorang yang memiliki tingkat percaya diri rendah dapat dikatakan orang tersebut sedang berada dalam keadaan insecure. Keadaan insecure membuat mereka merasa tidak pantas ataupun minder karena rendahnya penilaian terhadap kemampuan diri sendiri. Kondisi insecure sering dialami ketika kita dihadapkan pada seseorang yang memiliki kemapuan lebih dibandingkan dengan diri kita. Ekspektasi yang terlalu tinggi sering membuat kita berakhir dengan kekecewaan. Terkadang kenyataan yang kita harapkan tidak sesuai dengan apa yang terjadi. Disaat-saat seperti ini secara alamiah kita akan menyalahkan diri sendiri karena tidak mampu memenuhi ekspektasi kita. Jika kita berani berekspektasi tinggi maka kita harus siap menerima segala kemungkinan yang terjadi.
Rasa insecure mungkin disebabkan oleh pengalaman hidup yang menjadikan seseorang trauma. Misalnya, ketika ada sesorang yang membandingkan pencapaian kita dengan apa yang sudah mereka raih. Kita tentu akan merasa minder dan merasa gagal. Padahal, tidak semua orang bisa berada pada tahap yang sama dalam perjalanan hidup pada suatu waktu tertentu. Setiap orang memiliki waktu berbeda-beda untuk mencapai tujuan dan ambisinya.
Rendahnya rasa percaya diri seseorang ditimbulkan dari kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat sehingga membuat mereka menjadi pribadi yang tidak memiliki tempat untuk berkeluh kesah tentang masalahnya. Dalam menyelesaikan masalah tidak ada yang membantu, mendukung, ataupun berempati dalam mencari solusi.
Faktor lain yang menyebabkan insecure adalah rasa takut akan kegagalan dan penolakan. Kebanyakan orang merasa takut sebelum mencoba. Padahal, hidup ini adalah pilihan. Kita harus berani mengambil risiko. Jangan mudah putus asa ketika mengalami kegagalan. Ketika kita mengalami kegagalan banyak hal yang dapat kita pelajari dari kegagalan tersebut.
Dampak dari seseorang yang sering merasa insecure adalah mereka akan menarik diri dari interaksi sosial dan menjadi pribadi yang tertutup. Takut mencoba hal-hal baru karena dalam mindset mereka sudah terdikte bahwa mereka tidak mampu melakukannya. Rasa insecure yang timbul dalam diri seseorang dapat dilawan dengan meningkatkan rasa percaya diri, dengan rasa percaya diri seseorang akan memiliki keyakinan yang kuat bahwa mereka mampu dan yakin untuk bisa menyelesaikan suatu tantangan baru. Untuk meningkatkan rasa percaya diri dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Mengetahui potensi dan kualitas diri
Untuk meningkatkan rasa percaya diri kenalilah apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan pribadi kita. Kelebihan kita yang berbeda dengan orang lain menjadi pegangan kita untuk merasa unik dan bangga terhadap diri sendiri. Dengan memahami kekurangan yang kita miliki kita perlahan belajar dan berusaha untuk memperbaiki diri.
- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
Pendidikan sangat penting untuk menunjang berbagai aspek kehidupan. Manfaatkan waktu kalian untuk mempelajari hal-hal baru dan mengembangkan keterampilan pada bidang yang kalian sukai. Ketika kalian merasa ahli pada bidang tertentu kalian akan merasa lebih percaya diri dalam berinteraksi dan bersosialisasi.
- Lawan rasa takut dan berani mencoba hal baru
Kita sering kali tidak mau keluar dari zona nyaman, karena ketakutan yang berlebihan akan kegagalan. Mulailah dari hal kecil untuk menghadapi berbagai tantangan dengan begitu kita akan terbiasa dengan hal-hal baru. Jangan takut untuk mencoba karena kita tidak akan tahu hasilnya ketika belum mencoba.
- Berilah penghargaan untuk diri sendiri
Self reward tidak ada salahnya ketika kita berhasil mencapai tujuan, walaupun pencapaian kita kecil semua usaha kita patut untuk diapresiasi. Misalnya, saat ulangan mendapatkan nilai terbaik di kelas kalian bisa mengapresisasi diri dengan hal kecil yang membuat bahagia.
- Hindari lingkungan yang sering menjatuhkanmu
Lingkungan yang toxic tidak baik untuk kesehatan mental kita. Jauhilah lingkungan yang sering meremehkan pencapaianmu. Memiliki teman yang sering merendahkan dan membandingkan pencapaiannya akan membuat kita insecure dan overthingking.
- Selalu berpikir positif
Untuk mengatasi rasa takut dan insecure secara berlebihan selalu tanamkan pikiran positif. Jangan merasa kalian tidak cantik, tidak pintar, tidak kaya, tidak pandai bersosialisasi, dan pikiran negatif lainnya. Tanamkan dalam pikiran kalian bahwa kalian tidak seburuk yang kalian pikirkan, dalam diri kalian juga memiliki banyak kelebihan. Kalian bisa menjadi apa yang kalian impikan dengan usaha semaksimal mungkin.
- Berhenti menyalahkan diri sendiri
Hilangkan rasa cemas akan sesuatu hal yang belum terjadi. Jangan terlalu berpikir berlarut-larut setelah kita membuat kesalahan karena hal tersebut tidak akan mengubah keadaan yang telah terjadi. Semua orang pada hakikatnya pernah memiliki kesalahan, tugas kita sebagai manusia adalah berusaha menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya dan mampu belajar dari pengalaman.
Setelah menerapkan langkah-langkah yang dijabarkan hendaklah kita selalu bersyukur dan berdamai dengan kelemahan dan kelebihan kita. Buanglah segala pemikiran negatif dan berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain. Bersyukur membuat kita selalu merasa cukup dan dapat meningkatkan rasa cinta terhadap diri sendiri. Dalam mengatasi rasa insecure ingatlah bahwa perubahan memerlukan proses, tidak ada yang instan di dunia ini. Semua memerlukan waktu, usaha, dan pengorbanan untuk menjadi yang terbaik. Proses masing-masing orang untuk sukses berbeda-beda. Kita harus menikmati setiap proses hidup yang kita jalani, mungkin kita belum menuai kesuksesan dari hasil usaha kita. Namun, percayalah setiap usaha yang kita lakukan tidak ada yang sia-sia. Semua pasti ada hikmahnya. Jadi, bersabarlah semua akan indah pada waktunya.
