Liputan

Berorganisasi Membawaku pada Prestasi

Aldi Dwi Saputra (22) merupakan mahasiswa tingkat akhir Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Sebelas Maret (UNS). Ia telah banyak mencetak prestasi, khususnya di bidang IT. Sebagai mahasiswa semester 8, sudah tentu ia tengah disibukkan dengan skripsi. Namun, ia masih aktif untuk mengikuti berbagai kompetisi. Hal itu dibuktikan dengan keikutsertaannya dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan saat ini masih menunggu hasil dari Dikti.

Mantan ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HIMPROBSI) ini mengatakan bahwa untuk memulai sesuatu harus dilandasi dengan niat. Sebab dengan adanya niat, pasti akan ada jalan. Walaupun tengah disibukkan dengan banyak hal seperti tugas kuliah maupun organisasi, dengan memiliki niat serta keinginan mengikuti kompetisi, maka otak akan mencari celah dengan sendirinya supaya memiliki waktu luang untuk dapat mengikuti sebuah kompetisi.

Aldi sendiri merasa terlambat berprestasi karena ia meraih prestasi pertamanya di semester 5. Sepanjang semester 1 sampai 4 ia belum memiliki apapun, selama itu pula ia hanya bisa memberikan ucapan selamat untuk teman-temannya yang lebih dulu meraih prestasi. Dari sanalah ia mulai mencoba untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapat dari organisasi yang diikuti.

Berawal dari tekanan organisasi, sebagai anggota yang membidangi media dan komunikasi, Aldi mulai belajar menekuni desain dan editing. Walaupun dulu klasifikasi komputer jinjing miliknya terbilang rendah dan sering lambat untuk mendesain dan editing, tetapi ia tetap sabar untuk belajar. Ia belajar secara otodidak sejak semester 1 sampai akhirnya terbiasa dan bisa. Kemampuannya ini membuahkan hasil bagi dirinya, mulai dari teman-temannya yang meminta bantuannya lalu membalas dengan segelas es teh ataupun gorengan, dan para dosen yang meminta dibuatkan poster ataupun powerpoint, ia akan mendapatkan uang lelah. Bahkan pada semester 3, ia pernah mendapatkan uang sebesar Rp 1.000.000,00  dari wakil rektor 3 untuk satu buah desain powerpoint yang dibuat. Dari keuntungan-keuntungan yang didapat, akhirnya ia bisa membeli komputer jinjing yang spesifikasinya lebih baik untuk desain dan editing.

Mantan Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo UNS dan Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia se-Indonesia (IMABSII) ini juga membagikan salah satu nasihat yang memotivasi dirinya untuk belajar, nasihat itu berbunyi “Quality more than quantity”. Nasihat ini ia dengar dari mantan rektor UNS, Prof. Dr. Ravik Karsidi. Menurut Aldi kalimat itu benar adanya, nilai-nilai dalam perkuliahan itu hanyalah sebuah kuantitas, di balik itu ada kualitas yang harus dipertanggungjawabkan. Jadi ketika ia mendapatkan nilai A pada mata kuliah Menulis Kreatif namun merasa tidak bisa apa-apa, maka ia harus belajar dan bertanggung jawab dengan nilai yang didapatkan.

Sederet prestasi yang diukir Aldi di antaranya yaitu lomba video profil 2018 di UNS, juara I film dokumenter tingkat nasional yang diselenggarakan FIB UNS, juara desain maskot serta juara II lomba videografi di IAIN Ponorogo, dan masih banyak lagi. Salah satu hasil prestasinya ia gunakan sebagai bahan skripsi, yaitu ketika mendapat juara 1 lomba media pembelajaran inovatif di masa pandemi yang diselenggarakan oleh Univet tahun 2020, ia membuat website www.menuliskreatif.id. Aldi mengaku sudah mengantongi 13 kejuaraan tingkat nasional.

Di akhir wawancara, Aldi memberikan tips kepada mahasiswa yang masih semester muda supaya memulai sesuatu dengan niat. Niat di sini tidak harus niat untuk berprestasi, bisa juga niat untuk berwirausaha, membuat lembaga amal maupun lembaga sosial. Semua itu diniatkan supaya masa muda tidak sia-sia.

(Visited 8 times, 1 visits today)

Join The Discussion