Puisi

Ibu Kepayahan Ketika Mencoba Membaca Negara

Wadon : Wadas

Freepik.com

turut kau saksikan ketika negara mulai kusut

redam ditelan gelap dan perlahan sirna

di kedua bukitmu.

sebab kian hari, tanggung jawab makin tak terpenuhi.

pada suatu waktu, negara datang padamu.

ia janjikan kemakmuran dan masa depan

dengan merebut tanahmu.

dan ketika itu pula menyerukan satirmu:

“serap susuku. serap sebanyak yang kau mau!”

kau paham benar bahwa negara

kadang, memang tak berguna.

ia serap segalanya darimu dan kau tak tahu untuk apa.

cinta, juga benci, bisa saja lahir dari diam.

sebab telinga lebih sering tuli,

tanpa mau mendengar dan merampas begitu saja.

karena suara, kadang lebih membunuh dari belati.

lalu, sekali lagi kau berseru:

“serap sariku. serap sebanyak yang kau perlu.”

kau tahu, bahwa cintanya pada negara

lebih sering menyakitkan daripada membahagiakan

karena kepercayaan, sesungguhnya tak pernah memiliki balas.

ketika pagi tiba, kau sadar,

bahwa negara yang kau cinta

tak lebih dari penjarah semata.

(Karanganyar, 2022)

(Visited 25 times, 1 visits today)

Join The Discussion