Esai

Menaruh Harap Kepada Manusia, Kesalahan yang Menjadi Budaya

Harapan merupakan suatu bentuk keinginan yang ingin dicapai untuk terwujud di masa depan. Wujud dari harapan itu beraneka ragam, bisa dalam bentuk karir/jabatan, kekayaan, kendaraan, atau bahkan sosok pasangan yang diidam-idamkan. Pastinya, harapan antara satu manusia dengan manusia lain tentu berbeda. Namun, yang perlu kita ketahui, semakin tinggi menaruh harap, maka semakin besar juga kemungkinan untuk kecewa ketika harapan tersebut tidak dapat terwujud.

Berbicara tentang harapan, ternyata ia memiliki pengaruh bagi kehidupan manusia, baik pengaruh positif maupun negatif. Harapan dapat membuat manusia berusaha dan bekerja keras dalam proses untuk mencapai harapan itu. Hal ini bagus lantaran manusia akan mengerti arti dari berproses untuk meraih suatu keinginan. Tetapi, ini juga dapat menjadi boomerang dan menjadikan manusia merasa stress, putus asa, dan bersedih ketika ia gagal untuk mewujudkan harapan tersebut.

Oleh karena itu, sebagai manusia kita harus mengerti cara untuk menyikapi sebuah harapan agar nantinya dapat terhindar dari kekecewaan. Namun sebelum itu, berikut ini beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh manusia, sehingga banyak manusia yang merasakan pahitnya kekecewaan.

Sebuah kesalahan yang sering dilakukan oleh manusia adalah ketika menaruh harap kepada manusia lain. Hal ini terdengar sepele, tapi dampak yang ditimbulkan akan benar-benar terasa. Sebab, ketika sudah menaruh harap pada manusia, maka siap-siap saja akan dibuat kecewa sedalam-dalamnya. Sebab, manusia merupakan mahkluk yang hatinya gampang dibolak-balikkan.

Misalnya saja, ketika di kantor kamu sangat berharap untuk bisa naik jabatan. Untuk merealisasikan keinginanmu tersebut kamu berusaha bekerja lebih giat, berangkat lebih cepat, dan menyelesaikan seluruh pekerjaanmu dengan tepat. Setelah kamu berusaha sebegitunya, kamu berharap bahwa jabatanmu akan diangkat oleh atasanmu, tetapi realitanya berbalik. Bukan kamu yang diangkat jabatannya, tetapi karyawan lain. Setelah kejadian itu, pasti akan timbul rasa benci yang teramat sangat dalam dirimu kepada atasanmu tersebut. Karena, kamu merasa dirimulah yang pantas mendapatkan promosi jabatan setelah semua usaha yang telah kamu lakukan. Kemudian kamu merasa sedih, kecewa, bahkan marah pada atasanmu. Padahal, yang salah bukan dia, tapi terkadang ekspektasimu sendiri yang membuat dirimu jatuh dan sesedih itu.

Berdasar contoh tersebut, dapat diambil simpulan bahwasanya berharap kepada manusia merupakan sebuah kesalahan yang harus dihindari. Maka dari itu, untuk menghindari dari yang namanya kecewa karena harapan tak sesuai realita, kita hanya perlu berharap pada tempat yang semestinya. Berharaplah hanya pada kemampuan yang kamu miliki, dan juga kepada Tuhanmu yang maha baik. Sebab ia tidak akan mungkin membuatmu kecewa.

“Aku sudah pernah merasakan kepahitan dalam hidup, dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia,” – Ali bin Abi Thalib.

Editor: Lina Khoirun Nisa

(Visited 64 times, 1 visits today)

Join The Discussion