Esai

Pentingnya Kesehatan Mental

Harus kita sadari dari awal kesehatan mental sangat penting bagi seseorang dan juga harus lebih diperhatikan dari kesehatan penyebab atau akibat yang timbul. Pertama-tama kita harus mengetahui apa itu kesehatan mental? Mental merupakan kondisi di mana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.

Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk. Penyakit mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dapat merusak interaksi atau hubungan dengan orang lain, tetapi juga dapat menurunkan prestasi di sekolah dan produktivitas kerja.

Menurut WHO , kesehatan mental adalah suatu keadaan kesejahteraan yang mana tiap individu mampu mengoptimalkan kemampuannya, dapat mengatasi stress dalam hidupnya, dapat bekerja secara produktif dan bermanfaat, serta dapat berkontribusi terhadap komunitasnya. Dengan kesehatan mental yang baik, individu akan dapat tampil optimal sesuai kapasitasnya serta produktif, yang pada gilirannya akan menunjang pada terciptanya masyarakat yang maju. Sebaliknya bila kesehatan mental seseorang rendah, orang akan sangat menderita, kualitas hidupnya buruk, bahkan hingga menyebabkan kematian.

Masalah kesehatan mental yang dialami remaja cukup tinggi. Banyak survei menyatakan bahwa remaja dan dewasa muda pada usia 10-24 tahun baik pria maupun wanita pernah melakukan rawat jalan gangguan kesehatan mental. Sebesar 1,9 juta pria melakukan rawat jalan kesehatan mental, sedangkan wanita sebesar 1,6 juta jiwa. Survei Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa 11,6% penduduk Indonesia dengan usia di atas 15 tahun mengalami gangguan kesehatan mental dan emosional, sekitar 19 juta anak mengalami kesehatan mental dan sosial.

Masalah kesehatan mental yang banyak dialami remaja adalah masalah pertemanan. Masalah pertemanan adalah ketidakmampuan remaja dalam menjalin relasi pertemanan yang baik dengan teman sebayanya. Hubungan yang harmonis dengan teman sebaya selama masa remaja berhubungan dengan kesehatan mental yang positif pada masa dewasa. Kegagalan remaja dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya akan menyebabkan remaja menjadi pemalu, menyendiri, kurang percaya diri atau justru berperilaku sombong, keras kepala, serta salah tingkah bila berada dalam situasi sosial. Kelompok teman sebaya yang bermasalah di sekolah akan memberikan dampak yang negatif bagi sekolah seperti kekerasan, perilaku membolos, kurangnya sikap menghormati teman dan guru.

            Contoh penyakit mental dan penjelasannya:

  1. Stres

Keadaan ketika seseorang mengalami tekanan yang sangat berat, baik secara emosi maupun mental. Seseorang yang stres biasanya akan tampak gelisah, cemas, dan mudah tersinggung. Stres juga dapat mengganggu konsentrasi, mengurangi motivasi, dan pada kasus tertentu dapat memicu depresi. Stres bukan saja dapat memengaruhi psikologi penderitanya, tetapi juga dapat berdampak pada cara bersikap dan kesehatan fisik mereka.

  • Berikut ini adalah contoh dampak stres terhadap perilaku seseorang:

Menjadi penyendiri dan enggan berinteraksi dengan orang lain, enggan makan atau makan secara berlebihan, marah-marah, dan terkadang kemarahan itu sulit dikendalikan, menjadi perokok atau merokok secara berlebihan, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, penyalahgunaan obat-obatan narkotika.

  • Berikut ini adalah masalahkesehatan yang dapat timbul akibat stres:

Gangguan tidur, lelah, sakit kepala, sakit perut, nyeri dada, nyeri atau tegang pada otot, penurunan gairah seksual, obesitas, hipertensi, diabetes, dan gangguan jantung

  • Gangguan kecemasan

Gangguan Kecemasan adalah kondisi psikologis ketika seseorang mengalami rasa cemas berlebihan secara konstan dan sulit dikendalikan, sehingga berdampak buruk terhadap kehidupan sehari-harinya. Bagi sebagian orang normal, rasa cemas biasanya timbul pada suatu kejadian tertentu saja, misalnya saat akan menghadapi ujian di sekolah atau wawancara kerja.

Namun, pada penderita gangguan kecemasan, rasa cemas ini kerap timbul pada tiap situasi. Itu sebabnya orang yang mengalami kondisi ini akan sulit merasa rileks dari waktu ke waktu. Selain gelisah atau rasa takut yang berlebihan, gejala psikologis lain yang bisa muncul pada penderita gangguan kecemasan adalah berkurangnya rasa percaya diri, menjadi mudah marah, stres, sulit berkonsentrasi, dan menjadi penyendiri.

  • Sementara itu, gejala fisik yang mungkin menyertai masalah gangguan kecemasan antara lain:

Sulit tidur, badan gemetar, mengeluarkan keringat secara berlebihan, otot menjadi tegang, jantung berdebar, sesak napas, lelah, sakit perut atau kepala pusing, mulut terasa kering, hingga kesemutan. Meski penyebab gangguan kecemasan belum diketahui secara pasti, beberapa faktor diduga dapat memicu munculnya kondisi tersebut. Di antaranya adalah trauma akibat intimidasi, pelecehan, dan kekerasan di lingkungan luar ataupun keluarga.

Faktor risiko lainnya adalah stres berkepanjangan, gen yang diwariskan dari orang tua, dan ketidakseimbangan hormon serotonin dan noradrenalin di dalam otak yang berfungsi mengendalikan suasana hati. Gangguan kecemasan juga dapat dipicu oleh penyalahgunaan minuman keras dan obat-obatan terlarang.

  • Depresi

Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan penderitanya terus-menerus merasa sedih. Berbeda dengan kesedihan biasa yang umumnya berlangsung selama beberapa hari, perasaan sedih pada depresi bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Selain memengaruhi perasaan atau emosi, depresi juga dapat menyebabkan masalah fisik, mengubah cara berpikir, serta mengubah cara berperilaku penderitanya. Tidak jarang penderita depresi sulit menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Bahkan pada kasus tertentu, mereka bisa menyakiti diri sendiri dan mencoba bunuh diri.

  • Berikut ini adalah beberapa gejala psikologi seseorang yang mengalami depresi:

Kehilangan ketertarikan atau motivasi untuk melakukan sesuatu, terus-menerus merasa sedih, bahkan terus-menerus menangis, merasa sangat bersalah dan khawatir berlebihan, tidak dapat menikmati hidup karena kehilangan rasa percaya diri, sulit membuat keputusan dan mudah tersinggung, tidak acuh terhadap orang lain, serta memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

  • Berikut ini adalah dampak depresi terhadap kesehatan fisik yang mungkin dapat terjadi:

Gangguan tidur dan badan terasa lemah, berbicara atau bergerak menjadi lebih lambat, perubahan siklus menstruasi pada wanita, libido turun dan muncul sembelit, nafsu makan turun atau meningkat secara drastic, dan merasakan sakit atau nyeri tanpa sebab.

  • Penyakit  Mental yang terjadi pada seseorang itu dapat diatasi dengan cara antara lain :

1. Stres

  • Penanggulangan stres juga bisa dilakukan dengan mengaplikasikan nasihat-nasihat yang disarankan dalam manajemen stres yang baik, seperti:
  • Belajar menerima suatu masalah yang sulit diatasi atau hal-hal yang tidak dapat diubah.
  • Selalu berpikir positif dan memandang bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup ada hikmahnya.
  • Meminta saran dari orang terpercaya untuk mengatasi masalah yang sedang dialami.
  • Belajar mengendalikan diri dan selalu aktif dalam mencari solusi.
  • Melakukan aktivitas fisik, meditasi, atau teknik relaksasi guna meredakan ketegangan emosi dan menjernihkan pikiran.
  • Melakukan hal-hal baru yang menantang dan lain dari biasanya guna meningkatkan rasa percaya diri.
  • Menyisihkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai.
  • Melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sosial untuk membantu orang lain. Cara ini dapat membuat seseorang lebih tabah dalam menghadapi masalah, terutama jika bisa membantu seseorang yang memiliki masalah lebih berat dari yang dialaminya.
  • Menghindari cara-cara negatif untuk meredakan stres, misalnya merokok, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, atau menggunakan narkoba.
  • Bekerja dengan mengedepankan kualitas bukan kuantitas, agar manajemen waktu lebih baik dan hidup juga lebih seimbang.

2. Gangguan kecemasan

Dapat diatasi tanpa bantuan dokter melalui beberapa cara, seperti mengonsumsi makanan bergizi tinggi, cukup tidur, mengurangi asupan kafein, minuman beralkohol, atau zat penenang lainnya, tidak merokok, berolahraga secara rutin, dan melakukan metode relaksasi sederhana, seperti yoga atau meditasi. Jika pengobatan mandiri tidak memberikan perubahan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Penanganan dari dokter biasanya meliputi pemberian obat-obatan antiansietas serta terapi kognitif.

3. Depresi

Depresi dapat kita hindari dengan cara menghindari kebiasaan menyendiri dengan mencari komunitas yang baik, buat hidup lebih sederhana dengan membuat perencanaan jangka pendek dan panjang, berolahraga secara teratur minimal 3–5 kali dalam seminggu dengan durasi sekitar 30 menit.

Contoh kasus tentang mental yang pernah terjadi pada diri saya maupun orang di sekitar saya. Menurut saya keadaan mental dan psikis orang tidak dapat dilihat dan diukur hanya melalui fisiknya saja, tetapi juga ada faktor lainya yang memengaruhi mental dan psikis seseorang, yaitu lewat keluarga orang sekitar maupun pada saat kita berada atau belajar di suatu instansi tertentu.

Contohnya pada saat anak anak masih kecil waktunya dia untuk belajar dan bermain malah disalahgunakan orang tuanya , malah disuruh mencari nafkah dan melunasi tunggakan dengan cara mengemis. Anak yang menjalani dan tumbuh dalam kondisi yang seperti ini memiliki beban ganda karena pertumbuhan mental dan psikis belum sempurna menyebabkan mereka memiliki tingkat stres dan kecemasan yang tinggi membuat terjadi penyimpangan pola perilaku.

Sebagai suatu pembelajaran, jangan sampai generasi sekarang terserang mental dan psikisnya. Apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, segeralah bawa ke psikolog karena ke psikolog sangatlah penting, kita di sana akan diarahkan membuat badan dan mental kita akan terasa lebih kuat karena didampingi oleh orang-orang yang berpengalaman. Apabila memiliki masalah segeralah bercerita atau hanya sekedar curhat ke orang terdekat maupun terpercaya untuk meluapkan apa yang dirasakan maupun keluh kesah yang anda rasakan agar segera lebih enteng. Habiskan waktu dengan orang-orang yang baik demi kesehatan mentalmu.

Editor: Nila Prihartanti

(Visited 38 times, 1 visits today)

Join The Discussion