Esai

Melemahnya Nilai Moral di Kalangan Mahasiswa

Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara yang sangat indah, tetapi juga dikenal dengan negara yang sangat ramah dan bermoral. Namun, pada zaman sekarang, nilai moral mulai mengalami kemerosotan di kalangan generasi muda, khususnya di kalangan mahasiswa.

Oleh karena itu, di Indonesia banyak terjadi kejadian atau peristiwa yang menyimpang atau suatu tindakan kriminal yang dilakukan oleh para generasi muda yang dipicu oleh buruknya moral anak-anak bangsa. Selain itu, juga dapat dipicu oleh kurangnya perhatian dari masyarakat terhadap pendidikan moral yang harus diberikan di sekolah dan yang paling penting adalah pendidikan atau pengajaran moral dari orang tua dan lingkungan tempat tinggalnya.

Contoh dari tindakan kriminal atau tindakan menyimpang yang dilakukan oleh mahasiswa adalah seperti berikut :

  1. Tidak menghormati dosen

Kita sedari kecil diajarkan untuk bersikap sopan dan memuliakan orang yang lebih tua, termasuk guru maupun dosen. Namun, zaman sekarang adab mahasiswa semakin jauh dari sopan santun terhadap dosennya.

Di kampus, para mahasiswa sudah terbiasa menggunjingkan dosennya di belakang punggungnya. Entah itu karena dosennya galak, sering memberi tugas, ataupun sering tidak masuk. Tingkah laku mahasiswa seperti inilah yang sebenarnya bisa merusak pendidikan. Sebab pendidikan bukan hanya soal transfer informasi, tetapi juga penanaman nilai.

  • Adanya tindak kekerasan seksual

Berita kekerasan seksual di beberapa kampus di Indonesia terus bermunculan. Padahal salah satu peran mahasiswa adalah sebagai moral force (kekuatan moral di tengah masyarakat), akan tetapi dalam penerapannya masih ada mahasiswa yang masih belum paham seberapa penting perannya dalam masyarakat.

  • Melakukan tindakan-tindakan anarkis dalam unjuk rasa

Untuk mahasiswa zaman sekarang, demo bukan lagi karena untuk menjadi pahlawan di masyarakat, melainkan cuma untuk terlihat keren di mata masyarakat. Aksi demo mahasiswa yang selama ini kita saksikan sering berujung ricuh atau anarkis. Padahal tujuan dari demo itu sendiri adalah ingin mengungkapkan perasaan, sikap, atau ketidaksetujuan terhadap sesuatu yang terjadi dalam masyarakat tanpa adanya kekerasan di dalam pelaksanaannya.

Demo anarkis, pasti akan menimbulkan ketidaksimpatisan warga masyarakat karena membuat resah sebagian warga masyarakat yang tidak mendukung demo tersebut. Apa lagi demonya tidak terkoordinir dengan baik, bahkan malah ditentang oleh anggota masyarakat dan akibatnya antara massa yang berdemo dengan massa yang hanya menyaksikan tersebut menjadi tidak sejalan dan bahkan ada yang saling pukul.

  • Memakai pakaian yang tidak layak di lingkungan kampus

Kampus tidak mengatur cara berpakaian mahasiswa, akan tetapi mahasiswa juga harus sadar. Meskipun tidak ada  aturan mengenai cara berpakaian bukan berarti bisa memakai pakaian yang tidak layak di lingkungan kampus.

Sebagai seorang mahasiswa kita jangan memberikan citra buruk bahwa mahasiswa tidak peduli terhadap penampilannya. Paling tidak, berpenampilan yang baik, rapi, dan sopan sebagai simbol kaum terpelajar dan bentuk mahasiswa menghormati dirinya sendiri.

Lalu bagaimana cara kita meningkatkan nilai moral yang telah mengalami kemerosotan ini? Ada beberapa komponen pokok yang bisa kita lakukan sebagai generasi muda untuk meningkatkan kualitas terhadap moral sebagai umat atau masyarakat, khususnya peran pemuda dalam perubahan dunia yang lebih baik. Beberapa komponennya, yaitu :

  1. Understanding self (Mengenal diri)

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan mengenal diri kita terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar kita dapat menyadari lebih jauh mengenai kepribadian diri kita. Setelah mengenal diri kita sendiri, kita bisa melakukan pembenahan, seperti memperbaiki kekurangan yang kita miliki dan mengoptimalkan kelebihan yang kita miliki. Dengan memperhatikan hal tersebut, kita dapat memahami tentang konsep diri kita sebagai cara pandang dan pemahaman diri dalam mengambil suatu tindakan.

  • Jujur pada diri sendiri

Selanjutnya kita harus bisa jujur pada diri sendiri. Hal ini diikuti dengan tanggung jawab atas apa yang kita perbuat. Orang yang jujur pada diri sendiri akan menampilkan jati dirinya, seperti apa adanya, bersih, lurus, serta bertanggung jawab atas ucapan dan perbuatannya. Dengan melakukan hal tersebut, kita bisa mendapatkan kepercayaan individu serta meningkatkan nilai atau pandangan diri kita di kalangan masyarakat.

  • Menyatu dengan yang lain

Syarat utama seseorang agar dapat menyatu dengan yang lain ialah kehadirannya diterima. Menyatu dengan orang lain bukanlah meleburkan diri pada orang lain, melainkan beradaptasi dan bertoleran agar hubungan diri dengan orang lain berlangsung dengan baik. Dengan melakukan hal tersebut akan menimbulkan perasaan peduli dengan sesama, berbagi, dan dapat dipercaya.

  • Menjadi pendengar yang baik

Menjadi pendengar yang baik di sini maksudnya itu kita dapat menerima setiap masukan atau kritikan yang diberikan kepada diri kita. Dengan bisa menerima kritikan yang diberikan kepada diri kita, dapat menjadi sebuah informasi yang baik yang dapat digunakan sebagai petunjuk dalam mendidik diri sendiri menjadi lebih baik.

Editor: Nila Prihartanti

(Visited 13 times, 1 visits today)

Join The Discussion