Article

Mengapa selalu merasa takut dan juga stres?

Narasi Budaya – Coba kita renungkan baik-baik, bagaimana mengenai kesehatan mental kita? Apakah mental kita sudah baik dan sehat? Rutin berolahraga serta melakukan meditasi merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat depresi dalam diri kita. Namun, apakah cukup hanya melakukan meditasi dan olahraga saja untuk menghilangkan stres serta rasa cemas dan takut dalam diri kita?

Tidak dapat dipungkiri kita semua pernah mengalami stres, baik itu ringan atau berat karena di \saat posisi kita mengalami tertekan atau dalam kondisi terdesak, maka kita secara tidak sadar telah mengalami stres kemudian muncul rasa takut atau kecemasan pada diri kita.

Rasa takut ini dapat muncul karena kita melakukan sebuah perjalanan pikiran atau memikirkan sesuatu yang belum terjadi atau masih dalam bayangan pikiran kita. Hal tersebut menyebabkan kita merasa tertekan kemudian membawa rangsangan pada jantung kita hingga berdetak lebih kencang pada umumnya. Jangan sepelekan rasa cemas dan stres yang berlebihan ya guys! Hal ini tidak hanya berdampak pada kesehatan mental saja, tetapi dapat memengaruhi kesehatan jasmani kita juga. Nah, hal apa saja yang dapat menimbulkan stres atau rasa takut dan cemas?

Contohnya adalah seperti ujian dadakan yang akan diadakan dua hari lagi atau orang yang demam panggung, tetapi ia harus berbicara di depan umum, pekerjaan dengan deadline yang sangat terbatas sehingga kita perlu memutar otak agar tugas tersebut cepat selesai, dan masih banyak lagi. Kemudian bagaimana cara agar kita bisa terhindar dari stres dan rasa takut atau cemas yang menghantui pikiran kita?

  • Beranikan diri untuk menghadapi situasi apapun.

Sebagai umat yang beragama tentunya kita bisa mengutarakan keluh kesah kita pada tuhan. Hal ini juga dapat membuat hati kita jauh lebih tenang kemudian tidak mudah putus asa dan pasrah dengan keadaan. Kita harus memiliki suatu tujuan yang harus kita capai atau kita tunjukkan kepada orang lain bahwa kita bisa.

  • Tidak overthinking

Sering kali bahkan diantara teman sebaya saya atau anak kuliahan ini mengalami yang namanya overthinking. Dalam bahasa yang lebih mudah dipahami, overthinking adalah memikirkan yang seharusnya tidak usah diambil pusing atau dipikirkan terlalu runyam. Mengapa demikian? Karena otak kita juga perlu rileks agar tidak melulu merasa tegang menghadapi suatu permasalahan. Kita bisa merileksasikan pikiran kita dengan mengobrol dengan teman atau kerabat dekat kita berbagi informasi melakukan komunikasi kemudian muncu lah berbagai motivasi serta inovasi yang kemudian bisa kita kembangkan bagaimana langkah selanjutnya kemudian penerapanya.

  • Jangan terpaku pada suatu masalah tanpa memikirkan solusinya.

Disaat mendapati sebuah kesulitan atau masalah kita jangan hanya merenungi saja tanpa memikirkan adanya solusi. Kita harus memiliki inisiatif bagaimana cara kita untuk menyelesaikan masalah atau menyelamatkan diri kita dari sebuah kesulitan itu sendiri dengan cara memotivasi diri kita dengan apa yang kita ingin raih dan juga selalu berpikir kearah kedepan yang selalu positif.

  • Rileks dan tenangkan pikiran

Ada kalanya kita juga memerlukan refreshing pada diri kita saat merasakan tekanan batin dan mental. Dengan cara apa dan bagaimana? Yaitu dengan cara kita mencari hiburan yang sesuai dengan mood. Kemudian, sejenak kita melepaskan beban pikiran dan terfokus pada kegiatan yang dapat melepas penat pikiran.

Hal ini mungkin akan berpengaruh juga pada diri kita dan muncul sugesti motivasi dalam diri  bahwa kita bisa kok melewati ini semua dengan sabar dan nantinya lambat laun akan mudah dilewati.

Editor : Rosantika Utami

(Visited 24 times, 1 visits today)

Join The Discussion