Esai

Tradisi Ruwat Bumi di Desa Gombong sebagai Bentuk Implementasi Moderasi Beragama

Narasi Budaya – Salah satu desa di kabupatan Pemalang,Jawa Tengah tepatnya di desa Gombong, kecamatan Belik sebelah selatan kota pemalang terdapat tradisi yang masih dilestarikan hingga sekarang,yaitu pagelaran wayang kulit dalam rangka ruwat bumi pada bulan Syuro. Maksud dari ruwat bumi yang diadakan didesa gombong adalah wujud terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kuasaNya dapat memperoleh hasil bumi yang melimpah di desa Gombong. Selain itu,tradisi ruwat bumi dilakukan agar dapat meyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan untuk selalu ingat pada alam lingkungan dan hubungan timbal baliknya. Tradisi ruwat bumi diadakan untuk menjaga warisan leluhur dan masyarakat percaya bahwa ruwat bumi dapat menolak bala. Alasan acara ini dilakukan saat bulan Syuro karena terdapat kepercayaan di desa Gombong bahwa di bulan suro banyak terjadi bala dan untuk menolak bala tersebut diadakanlah acara ruwat bumi.

Tradisi ruwat bumi di desa Gombong merupakan tradisi yang masih dipelihara hingga sekarang. Biasanya acara ruwat bumi berlangsung selama sehari semalam yang dipimpin seorang dalang yang memainkan wayang kulit diiringi musik gamelan dan nyanyian jowo oleh sinden. Antusias warga didesa Gombong terhadap acara tersebut sangatlah terlihat, dimana para warga berkumpul di tempat acara berlangsung dan menyaksikan pagelaran wayang tersebut.

Dalam acara ruwat bumi biasanya dibuat panggung yang bentuknya disesuaikan dengan tema yang dipakai dengan beberapa hasil bumi yang dijadikan pameran diatas panggung seperti jagung yang mempunyai makna sebagai bahan pangan untuk bertahan hidup cabai yang mempuyai makna semangat dengan harapan warga di desa Gombong tetap memiliki semangat untuk berbudi daya menanam. Sebelum acara berlangsung biasanya diadakan Doa bersama dengan harapan hasil bumi di desa Gombong dapat mendatangkan keberkahan.

Acara ruwat bumi juga merupakan salah satu wujud kerukunan dimana seluruh warga berdampingan menonton pagelaran seni. Tradisi ruwat bumi juga merupakan bentuk penerimaan tradisi warga desa Gombong atas limpahan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa. Acara ini tidak hanya ditonton oleh masyarakat desa Gombong namun dibuka untuk umum dan siapa saja yang ingin melihat dipersilahkan untuk menontonnya.

Acara ruwat bumi juga memberikan dampak positif tehadap warga karena biasanya para warga dipersilahkan untuk membuka stand dan perjualan saat acara berlangsung. Ruwat bumi merupakan wujud toleransi karena acara tersebut tidak dikususkan untuk aliran tertentu,dan seluruh aliran di desa Gombong  dapat ikut berpartisipasi memeriahkan acara dengan hadir dan menonton.

Editor : Bintang Eka Priyangga

(Visited 44 times, 1 visits today)

Join The Discussion