Bahasa

Limanjawi Caffe & Art House, Hidden Takoyaki di Magelang

Narasi Budaya – Siapa sih yang tidak tahu takoyaki? Yap, makanan khas Jepang dengan diameter 3-5 cm yang dibuat dari adonan tepung terigu. Di dalamnya biasanya diisi dengan gurita, sosis, keju, dan berbagai macam topping lainnya. Biasanya takoyaki dihidangkan dengan saos, mayonaise, dan diberi taburan katsuobushi diatasnya.

Takoyaki banyak dijual di pinggir jalan untuk dinikmati sebagai camilan. Tetapi berbeda dengan tempat yang satu ini, Limanjawi Caffe & Art House yang terletak di Tingal Kulon, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Limanjawi menghadirkan suasana yang berbeda untuk menyajikan takoyaki. Sesuai dengan namanya, “Limanjawi Caffe & Art House” yang berarti kafe dan rumah seni, disini selain dapat menikmati makanan dan minuman, pengunjung juga dapat menikmati lukisan-lukisan yang ada di art house.

Sumber gambar: instagram.com/limanjawicafehouse

Limanjawi Caffe & Art House didirikan oleh Pak Umar Chusaeni pada tahun 2002 yang berusaha untuk menggabungkan seniman di sekitar Candi Borobudur. Lewat Limanjawi Caffe & Art House, Pak Umar ingin menunjukkan bahwa kesenian dan Candi Borobudur dapat dinikmati bersama-sama oleh masyarakat luas. Di tempat ini juga sering diadakan pameran lukisan dan beberapa event lainnya.

Di samping art house, terdapat bangunan bernuansa Jawa yang dihiasi dengan ornamen lampu gantung, lukisan, dan meja serta kursi kuno yang biasa digunakan para pengunjung untuk duduk-duduk sambil menikmati suasana Borobudur yang adem. Di Limanjawi Caffe & Art House juga banyak ditemukan hewan seperti monyet dan kucing yang dipelihara dan dirawat disana.

Limanjawi Caffe House buka pada hari Selasa sampai dengan hari Minggu pada pukul 13.00-20.00, sedangkan untuk art house buka setiap hari pada pukul 09.00-20.00. Untuk dapat menikmati lukisan di dalam art house, pengunjung dikenakan biaya untuk membeli tiket seharga Rp10.000,00 per orang. Setelah itu, pengunjung dapat menikmati lukisan yang ada di art house tanpa batas waktu yang ditentukan.

Menu yang ditawarkan pun bermacam-macam, tidak hanya takoyaki saja. Ada kameyaki, yaitu kue tradisional Jepang yang dibuat tanpa lemak dan minyak. Ada juga gyudon yang merupakan perpaduan nasi putih dengan daging sapi yang dimasak dengan bawang bombay dan ada niku-udon yaitu mie tebal khas Jepang yang kenyal dan dipadukan dengan kuah kaldu ikan.

Limanjawi juga menyediakan dua dessert khas yang hanya ada di Limanjawi Caffe & Art House, yaitu anmitsu yang berisi buah-buahan, vanilla gelato, greentea gelato, agar, mochi, dan readben paste yang disiram dengan sirup gula tebu. Dan ada Japanese coffe jelly, home made coffe jelly dengan topping whipped cream diatasnya. Limanjawi juga menyediakan berbagai macam minuman untuk para pengunjung.

Harga yang ditawarkan pun tidak cukup mahal. Mulai dari Rp8.000,00 pengunjung sudah dapat menikmati makanan di Limanjawi Caffe & Art House. Satu porsi takoyaki diberi harga Rp25.000,00 dengan isi 12 biji. Pengunjung juga dapat meilhat secara langsung bagaimana proses pembuatan takoyaki dan menu lainnya di dapur yang berada tepat di samping kasir. Setiap harinya, Limanjawi Caffe & Art House ramai dikunjungi oleh banyak orang, terutama pada sore hari.

Akhir-akhir ini Limanjawi Caffe & Art House ramai di kalangan anak muda. Konsep dan suasana yang dihadirkan sangat sesuai dengan perkembangan anak muda sekarang. Mereka senang dengan adanya Limanjawi Caffe & Art House, karena selain dapat membeli makanan dan minuman, mereka juga dapat mengambil foto di dalam art house. Nah, untuk kalian yang akan berkunjung ke Magelang, jangan lupa untuk mengunjungi kedai takoyaki yang satu ini!

(Visited 14 times, 1 visits today)

Join The Discussion