Esai

Katanya Kurikulum Futuristik, Tapi Masih Ada Mapel Sejarah?

Habis manis, sepah dibuang. Habis pati ampas dibuang

Tidak semua yang sudah lusuh, lekang oleh zaman menjadi tidak digunakan. Pada kenyataannya, sesuatu yang sudah terlewat masanya tak bisa ditinggalkan serta dilupakan begitu saja, termasuk sejarah. Jas Merah! Kata Bung Karno. Sejarah tak hanya sekedar merangkum terjadinya suatu peristiwa, akan tetapi terdapat pembelajaran yang bermanfaat ketika memelajarinya. Hal ini pun sesuai dengan aspek yang terdapat dalam sejarah, yang meliputi aspek masa lalu, masa kini, dan masa depan. Oleh karena itu, memelajari ilmu sejarah bukan berarti mengkaji hal lawas yang sudah menjadi barang bekas, melainkan mengkaji sesuatu yang bersifat futuristik.

Materi sejarah yang terdapat di sekolah masih tetap dipertahankan ditengah masifnya era globalisasi yang mengarah pada kemajuan teknologi. Materi sejarah pun masih masuk dalam berbagai mata pelajaran, termasuk pelajaran eksakta. Mengapa sejarah masih nyempil dalam beberapa mata pelajaran? Jawaban singkatnya karena aspek sejarah terus relevan dengan kehidupan sehari-hari. Aspek masa lalu, masa kini, dan masa depan terus bersinggungan dengan kehidupan, dan tak menutup kemungkinan sejarah yang sama di masa lalu akan terjadi kembali di masa depan. History can’t be repeat, but humans do.

Upaya dalam pengajaran sejarah dalam berbagai mata pelajaran hendaknya tetap disesuaikan dengan kondisi saat ini. Di samping itu, perlu adanya metode yang dapat menjembatani antara kemajuan teknologi sebagai representasi dari masa depan, dan materi sejarah yang umumnya merepresentasikan masa lalu. Dalam hal ini, guru berperan sangat besar dalam memimpin muridnya.

Sejatinya, hal pertama yang harus diperhatikan adalah mengetahui siapa yang akan diajar, siswa SD, SMP, atau SMA. Karena tiap tingkat memiliki karakteristik dan pendekatan yang berbeda. Selain itu, pahami bahwa siswa harus dituntut untuk menguasi 4C (critical thinking, communication skills, collboratively, and creativiy). Tak hanya itu, setelah mengetahui keterampilan yang harus dikuasai siswa, guru juga harus mengetahui karakteristik murid abad 21 agar tahu bagaimana cara bersikap dan menghadapi mereka. Karakteristik tersebut mencakup demonstrate independence, build strong content knowledge, responsive, use technology, and understand othe perspective cultures.

Pengajaran yang terkonsentrasi pada siswa harus selalu menjadi pola pikir seorang guru dalam menyusun sebuah pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran materi sejarah di beberapa mata pelajaran harus melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Menjembatani siswa dalam menghubungkan materi sejarah dan relevansinya dengan kehidupan sehari-hari dapat menjadi opsi penting dalam pembelajaran.

Kompetensi 4C pada profil siswa abad 21 penting untuk dikuasai oleh siswa. Namun, kompetensi manakah yang paling penting untuk dikuasai dalam relevansi materi sejarah? Jawabannya ialah, semua kompetensi tersebut perlu ditekankan dalam pembelajaran. Critical thinking, misalnya. Perlu ditekankan dalam upaya menguji penalaran siswa dalam menggali urgensi materi sejarah tersebut. Hal ini hanya dapat dilakukan jika para siswa menguasai kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi dalam menemukan urgensi tersebut. Oleh karena itu, dua kompetensi dalam 4c lainnya harus dikuasai, yaitu communication dan collaborative. Jika mereka telah mampu untuk melakukan penalaran melalui komunikasi dan kolaborasi, maka langkah selanjutnya ialah dengan mengkreasikan materi yang telah mereka dapatkan dengan mengembangkan kreativitas mereka. Tentu hal ini sejalan dengan kompetensi 4c lainnya, yaitu creativity.

Pengembangan materi ajar sejarah dalam beberapa mata pelajaran tetap perlu diajarkan dengan cara yang menyenangkan serta tetap berorientasi pada siswa, sehingga peran guru dalam pembelajaran tetap sebagai fasilitator untuk siswa. Guru juga perlu memberikan materi pemantik yang menggabungkan antara materi sejarah dengan teknologi guna memberikan persepsi bahwa memelajari sejarah tidak selalu berkaitan dengan materi masa lalu.

(Visited 32 times, 1 visits today)

Join The Discussion