kita bertengkar tentang warna
dan tak pernah usai
sebelum cahaya benar-benar lindap.
warna
adalah pamali,
ketika di suatu sore
cahaya kekuningan
berubah jadi kemerahan.
ketika wajahmu tersapu
dan kau menikmatinya
sebenarnya, itulah waktu
ketika nasib buruk akan menimpa.
nasib,
seringkali bergantung
pada jalan takdir
yang telah digariskan di telapak tangan.
namun,
kau tak sempat menafsirnya
dan tak ada seorang pun yang mau membaca
dan menunjukkan makna dari sana.
seperti puisi,
nasib,
kadang berakhir muram
dan diliputi kesedihan
meski tanpa air mata.
hanya kata-kata
atau hanya sebatas
cahaya
semata.
(Karanganyar, 2022)
(Visited 24 times, 1 visits today)