Article

Eskalasi Perpustakaan sebagai Upaya Akselerasi Belajar Siswa dan Interaksi Sosial Masyarakat

Narasi Budaya – Saat ini sumber belajar utama yang ada di sekolah dan memiliki posisi terpenting untuk menjalankan pelaksanaan belajar mengajar adalah perpustakaan. Namun, pernahkah kalian berpikir mengapa perpustakaan menjadi penting di setiap sekolah bahkan harus diwajibkan ada? Seperti kita ketahui bersama perpustakaan sekolah memberikan ruang yang diperlukan untuk tenaga pendidik dan peserta didik dalam mendapatkan kesempatan mengembangkan kreatifitas dan meningkatkan sumber ilmu dengan membaca bahan pustakaan yang diperlukan dalam pembelajaran di sekolah.

Pada saat ini kita telah memasuki era digitalisasi informasi perkembangan teknologi yang begitu pesat dan masif, sehingga mendorong para pendidik, wali murid, siswa, masyarakat, maupun pakar literasi untuk lebih gencar dalam memberikan pemikirannya sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas akademik maupun nonakademik siswa. Sehingga perlu adanya pengembangan dan moderninasi perpustakaan yang ada di sekolahan. Modernisasi perpustakaan sekolah perlu adanya kontribusi antar sekolah dengan masyarakat.

Perpustakaan sekolah mempunyai peranan penting dalam menunjang atau menyokong terlaksananya pembelajaran sebagai program pendidikan yang mempunyai pengaruh secara langsung terhadap dunia pendidikan dan interaksi masyarakat sekitar. Dalam pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan, perpustakaan sekolah memiliki kontribusi tersendiri dalam akselerasi kemampuan siswa dan membantu menyediakan sumber belajar bagi siswa, pendidik, masyarakat sekitar untuk menambah sumber informasi dan pengetahuan.

Dengan adanya kerja sama atau interaksi antar masyarakat, pemerintah daerah, dan pusat dalam mengembangkan perpustakaan sekolah tidak menutup kemungkinan perpustakaan sekolah saat ini juga dapat menjadi penunjang dan upaya meningkatkan daya literasi belajar siswa dan masyarakat. Upaya eskalasi ini bermaksud agar perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai tempat rujukan masyarakat dan warga sekolah dalam mencari ilmu pengetahuan dan juga sumber bacaan.

Namun, apakah semua sekolahan mempunyai kemampuan dalam menyediakan sumber pustakaan secara lengkap, sehingga dapat digunakan secara umum (masyarakat)? Jawabannya adalah tidak semuanya, kita dapat melihat bahwa perpustakaan di sekolahan khususnya daerah tertinggal, terluar, dan terpencil (3T) memiliki bahan koleksi pustaka yang tidak seimbang dengan jumlah siswa. Selain itu, kondisi perpustakaan yang tak terawatt membuat para siswa melewatkannya ataupun meninggalkan perpustakaan tersebut dan memandang sebelah mata bahwa perpustakaan hanya sebuah ruangan yang berisi buku-buku saja, padahal perpustakaan merupakan tempat menyimpan informasi dan ilmu pengetahuan. Hal tersebut menjadi penghambat dalam pemerataan dan pengembangan perpustakaan sekolah, apabila pemerintah dan masyarakat sekitar memandang sebelah mata perpustakaan sekolahan.

Pengembangan perpustakaan seharusnya menjadi prioritas yang diutamakan dalam program sekolah dan pemerintah dalam bentuk penyusunan anggaran dana yang sesuai dan sistematis. Disamping hal tersebut terdapat pula tindakan mempromosikan perpustakaan sekolah di media sosial yang bergerak bersama komponen warga sekolahan dan masyarakat sekitar. Dengan demikian promosi perpustakaan menjadi hal penting untuk menarik kesadaran masyarakat dan siswa dalam berkontribusi untuk menghidupkan suasana perpustakaan sekolah, sehingga mampu meningkatkan kemauan dan ketertarikan siswa dalam meningkatkan prestasi akademik dan nonakademik.

Perpustakaan sekolah perlu adanya pengembangan dalam hubungan sosial antar sekolahan dan masyarakat umum, seperti menghadirkan layanan perpustakaan keliling untuk mengatasi kekurangan perpustakaan di sekolah lain. Dengan adanya perpustakaan keliling yang dimiliki sekolahan dapat menciptakan dan meningkatkan akselerasi dan akses siswa dalam belajar di luar lingkungan sekolahan dengan memanfaatkan perpustakaan keliling sekolah, selain itu perpustakaan keliling milik sekolahan dapat ditujukan dalam menjangkau sekolahan di daerah lain yang belum memiliki perpustakaan dengan bahan pustaka yang masih terbatas. Hal tersebut sebagai bentuk upaya meningkatkan dan usaha mendukung program pemerintah dan perpustakaan dalam gerakan literasi sekolah (GLS) dan gerakan literasi masyarakat.

Selain melalui promosi, dan upaya kerja sama dengan masyarakat. Perpustakaan sekolah juga dapat menyelenggarakan perpustakaan keliling sebagai upaya menyebarkan benih-benih pengetahuan yang diperlukan oleh siswa/kalangan muda, dan masyarakat umum di dalam lingkungan sekolah dan di luar lingkup pendidikan atau sekolah. Peran perpustakaan keliling sebagai wadah interaksi sosial masyarakat tersebut sesuai dengan Manifesto IFLA tahun 2001. IFLA menyatakan, perpustakaan sekolah tak hanya berperan dalam menyediakan informasi kepada dunia pendidikan, namun juga berperan sebagi wadah interaksi masyarakat (IFLA, 2001: 7).

Tentunya dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan perpustakaan sekolah tersebut tidak lepas dari dukungan kepala sekolah dan pengurus perpustakaan, namun juga seluruh elemen warga sekolah, masyarakat sekitar sekolah yang turut memberikan kontribusinya, dan pemerintah dalam meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah sebagai upaya akselerasi belajar siswa dan menjalin hubungan antar sosial masyarakat.

Penulis: Muhammad Aditya Wisnu Wardana

(Visited 22 times, 1 visits today)

Join The Discussion