Uncategorized

Kalimat Tindak Tutur dalam Implementasi Kehidupan Sehari-Hari

Narasi Budaya – Pragmatik merupakan cabang linguistik yang mengkaji mengenai keterkaitan struktur bahasa dengan penggunaannya dalam komunikasi. Pragmatik ini berisi mengenai studi tentang maksud tuturan sehingga berhubungan dengan analisis maksud tuturan daripada makna terpisah dari kata atau frasa yang digunakan tuturan itu sendiri.

Berhubungan dengan konteks tutur berhubungan dengan kesantunan, yakni dapat mempertegas ungkapan suatu bahasa dengan baik jika dikaitkandengan situasi apa yang sedang diungkapkan. Dan ilmu yang digunakan untuk mengetahui keserasian pemakaian bahasa seorang penutur atau lawan tutur adalah pragmatik.

Sama halnya dengan konteks tutur yang berkaitan dengan kesantunan, tindak tutur juga berkaitan dengan kesantunan berbahasa. Suatu tuturan yang timbul dari seseorang yang bersifat psikologis dan dinilai dari makna tindakan tersebut adalah pengertian dari tindak tutur. Tindak tutur menurut Rahardi (2005) dan Rusminto (2012) dibagi menjadi sebagai berikut:

  • Tindak Tutur Lokusi

Fungsinya untuk menyatakan sesuatu. Biasanya tutuan yang disampaikan berupa fakta atau keadaan sebenarnya. Pada tindak tutur ini tidak mengandung makna tersembunyi dibalik tuturannya dan tidak menghendaki adanya suatu tindakan atau efek tertentu dari mitra tuturnya.

Contoh :

A : Mengapa kamu menanyakan hal tersebut?

B : Ya karena sekarang aku jadi tahu bahwa logika manusia cenderung dari penalaran otak kiri, bentuk pemikirannya dituangkan dalam kata-kata, dan otak kiri memiliki kekuatan analisis yang tinggi.

  • Tindak Tutur Ilokusi

Merupakan tindak tutur yang mengandung makna tersembunyi atau makna lain yang dikehendaki oleh penutur terhadap mitra tutur. Tindak tutur ini mengandung daya untuk melakukan tindakan tertentu dalam hubungannya dengan mengatakan sesuatu.

Contoh :

A: Bagaimana kalau kamu membeli produk kami yang sedang diskon setengah harga ini? Menyarankan (Ilokusi Asertif)

B: Oh.. Bolehkah aku meminta kepadamu untuk menurunkan lagi harga produk ini? Memohon (Ilokusi Direktif)

A: Tidak bisa Pak, kami sudah berjanji sesuai dengan kesepakatan awal. Berjanji (Ilokasi komisif)

B: ohh.. Yaudah Pak. Berpasrah (Ilokusi Deklarasi)

A: Baik, terima kasih sebelumnya telah berkunjung (Ilokusi Eksprsif)

  • Tindak Tutur Perlokusi

Ialah tindak menumbuhkan pengaruh atau efek kepada mitra tutur. Tindak tutur perlokusi mengandung daya untuk melakukan sesuatu tindakan dengan mengatakan sesuatu. Yakni lebih mementingan hasil, sebab tindak ini dikatakan berhasil jika mitra tutur melakukan sesuatu berkaitan dengan tuturan penutur.

A: Kamu berangkat ke rumahnya Dita?

B: Entahlah, kamu bagaimana?

A: Entahlah, rumahnya jauh

B: Ya sudah tidak usah berangkat Konteks tutur dan tindak tutur berkaitan erat dengan kesantunan berbahasa. Hal yang paling mendasar mengenai ilmu ini yang dapat membuat lawan berbicara merasa dihargai, dihormati, nyaman, dan senang ketika  berkomunikasi.

(Visited 165 times, 1 visits today)

Join The Discussion