Article

Mengapa K-Pop Begitu Populer di Kalangan Remaja Indonesia?

Narasi Budaya – Tidak dapat dipungkiri bahwa demam Korea atau Korean wave saat ini sangat dapat dirasakan, baik di Indonesia sendiri maupun di negara-negara lain. Banyak remaja yang terobsesi untuk pergi ke Korea entah itu untuk bekerja, sekolah ataupun liburan semata. Banyak pula  remaja yang saat ini gencar untuk belajar bahasa Korea atau sekedar huruf Korea untuk dapat berkomunikasi dengan idola kesukaannya. Demam fesyen ala Korean style saat ini pun tengah menjadi hot topic dan menjadi panduan berdandan oleh banyak remaja di Indonesia. Lalu bagaimana bisa Korean wave ini menjadi sangat besar di Indonesia dan bahkan sampai ke seluruh penjuru dunia? 

Awal mula Korean wave masuk ke Indonesia yaitu pada awal tahun 2000an dengan penayangan serial drama Korea yang gencar dilakukan oleh beberapa stasiun televisi. Penayangan serial-serial seperti Endless Love, Winter Sonata, Full House, dan Princess Hours mendapat respons yang baik oleh masyarakat Indonesia yang saat itu tengah jenuh dengan tayangan Bollywood dan telenovela. Pemain-pemain dalam serial drama Korea tersebut bahkan menjadi idola baru bagi masyarakat Indonesia kala itu. Setelah itu, barulah muncul boygroup dan girlgroup yang menjadi awal mula adanya k-pop. Kemunculan boygroup dan girlgroup ini kemudian menjadi hit baru kala itu. Dengan genre musik yang mudah didengar dan mudah dihafal, grup-grup idola ini menjadi mudah untuk mendapatkan pendengar baru. Koreografi dance populer “Gangnam Style” pun sempat sangat mewabah di Indonesia sampai-sampai flashmobs-nya diperagakan oleh ribuan anak muda Indonesia di bundaran HI di pertengahan tahun 2012. Selain itu, koreografi group yang rapi dan menarik menjadi daya tarik bagi masyarakat kala itu. Kualitas fan service yang baik oleh idol Korea juga membuat k-pop menjadi mudah digandrungi dan memiliki banyak penggemar yang loyal dari kalangan remaja.

Kemunculan boygroup dan girlgroup Korea ini kemudian juga mengubah konstruksi industri musik di Indonesia kala itu, yang semula didominasi oleh band dengan satu vokalis kemudian digantikan dengan kemunculan group-group seperti SM*SH, 7Icon, dan Cherrybelle yang menjadi sangat populer dan digandrungi oleh para remaja di Indonesia kala itu. Kemudian muncul pula boygroup dan girlgroup anak-anak seperti Cowboy Junior dan Lolipop. Kemunculan boygroup dan girlgroup baru tersebut seakan menjadi angin segar pada genre music remaja yang sebelumnya didominasi oleh band-band seperti Dewa 19, Padi, dan Ungu. Akan tetapi popularitas boygroup dan girlgroup tersebut tidak berlangsung lama. Hal ini disebabkan karena industri musik Indonesia yang tidak berkembang mengikuti modernisasi zaman serta manajemen dan promosi yang buruk. Kebanyakan kasus anggota boygroup dan girlgroup yang hit pada masa itu memilih untuk keluar karna merasa manajemen yang tidak adil serta kontrak kerja yang dianggap tidak menguntungkan idola. Setelah saat itu, group-group di Indonesia seakan menghilang dan saat ini digantikan oleh demam dangdut atau koplo. Di Indonesia sendiri saat ini mulai bermunculan group-group baru yang memiliki kualitas yang baik seperti StarBe, Glass, dan UN1TY. Namun, keberadaan group baru tersebut kurang mendapat perhatian dari masyarakat di Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena kurangnya promosi yang dilakukan oleh manajemen sehingga group-group tersebut kurang dikenal oleh masyarakat. Padahal apabila diperhatikan, group-group tersebut memiliki kualitas yang setara dengan group dari Korea baik dari segi vokal, visual, koreografi, bahkan music video yang dibuat sinematik serta lagu yang berkonsep.

Penyebaran K-pop dan Korean wave sangat didukung oleh perkembangan media massa, media elektronik dan kemajuan teknologi seperti internet yang mampu menyebarkan informasi ke seluruh penjuru dunia dengan cepat tanpa terbatas jarak. Selain itu, promosi yang dilakukan oleh perusahaan yang menaungi boygroup atau girlgroup tersebut juga tidak setengah-setengah. Manajemen tidak ragu dalam melakukan promosi untuk artisnya. Mulai dari mengirim artis ke acara-acara musik, konser ke luar negeri, pembuatan video klip yang berkualitas tinggi, serta berani membayar mahal kepada koreografer untuk mendapat koreografi yang berciri khas. K-pop menjadi sangat populer terutama dikalangkan remaja saat ini juga dikarenakan industri musik Korea sangat menekankan bukan hanya pada kualitas musik, video klip, dan koreografinya saja. Akan tetapi juga pada penampilan dan kepribadian yang ditunjukkan untuk selalu terlihat sempurna, kesetiaan yang ditawarkan sang idola, dan juga kisah-kisah yang membuat penggemar menjadi iba dan tersentuh. Idola Korea dibuat seakan akan menjadi manusia yang sempurna yang tidak memiliki celah kekurangan. Hal-hal tersebut membuat penggemar menjadi merasa memiliki idolanya sehingga muncul stigma bahwa idola k-pop adalah eksklusif milik penggemar dan tidak boleh menjalin hubungan dengan orang lain. Sehingga tak jarang terdapat kasus idola yang menyembunyikan hubungannya karena takut mengecewakan penggemarnya atau takut diteror oleh penggemarnya yang fanatik.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa k-pop begitu populer di Indonesia dan di negara-negara lain karena setiap konsep telah diatur sedetail mungkin, mulai dari konsep, musik, koreografi, video klip, penampilan, bahkan cara bersikap. Dan juga idola-idola k-pop memiliki banyak penggemar yang sangat loyal sehingga memiliki kemungkinan atau peluang untuk bertahan di industri dalam waktu yang agak lama. Dalam industri k-pop juga selalu mendebutkan group-group baru sehingga apabila group yang lama sudah tidak populer akan dapat digantikan oleh group baru sehingga rantai Korean wave atau demam Korea tidak akan terputus. Selain itu, Korean wave lain seperti Korean style dan drama Korea juga turut mendukung popularitas k-pop. Saat ini bahkan seluruh aspek dalam kehidupan di Korea menjadi hal yang menarik bagi orang di Indonesia. Tak jarang kita juga melihat produk-produk Indonesia yang menggunakan nama-nama Korea atau hal yang khas dengan Korea untuk menggaet pembeli. Mulai dari sabun mandi, alat kecantikan, detergen, bahkan sampai sabun cuci piring. Hal ini menjadi sesuatu yang sangat menarik di mana Korean wave atau demam Korea sangat berpengaruh dalam setiap aspek kehidupan di masyarakat Indonesia.

Editor: Muhammad Aditya Wisnu Wardana

(Visited 21 times, 1 visits today)

Join The Discussion