Purworejo – Berkunjung ke Kabupaten Purworejo, belum lengkap bila belum mencicipi jajanan khas kota pensiunan ini. Yap, Kue Lompong! Tekstur yang kenyal, rasa yang manis, dan sensasi legit menjadi ciri khas dari Kue Lompong Purworejo ini.
Kue Lompong sendiri merupakan salah satu jajanan yang mudah ditemui di wilayah Purworejo dan sekitarnya. Umumnya kue ini dijual pada pagi hari dan dinikmati saat kondisi hangat. Kemudian dalam perkembangannya, kue ini juga menjadi oleh-oleh yang dapat dinikamti dalam keadaan dingin sekalipun.
“Saat masih panas, Kue Lompong itu memang kenyal. Kalau (sudah) dingin gak lembek atau kenyal,” jelas salah satu penjual Kue Lompong.
Menurut narasumber, pembuatan Kue Lompong gampang-gampang susah. Kesulitan yang ditemui umumnya karena bahan untuk pembuatan Kue Lompong yang tidak menentu, misal bahan lompong (batang talas), pembungkus Kue Lompong, ataupun pemerolehan tepung damen (batang padi) yang bagus.
Dalam pembuatannya, Kue lompong terbuat dari bahan-bahan yang sederhana, seperti tepung ketan, kacang tanah, gula pasir, gula jawa, dan pewarna alami (lompong atau damen).
Tepung ketan, gula pasir dan lompong merupakan bahan utama dalam pembuatan kulit Kue Lompong. Sedangkan, kacang tanah dan gula jawa merupakan bahan untuk pembuatan isian Kue Lompong. Isian kue lompong dibuat dengan mencampurkan tumbukan kasar kacang tanah sangrai dan gula jawa, kemudian kedua bahan tersebut ditumbuk bersamaan. Selanjutnya, proses pematangan kue ini dengan cara dikukus.
Hal yang unik dari Kue Lompong yakni pada warna hitam kue ini. Warna hitam pada kue ini berasal dari lompong (batang talas). Ataupun, jika kesulitan menemukan batang talas untuk pewarna makanan ini, pembuat juga biaa menggunakan damen (batang padi) sebagai pewarna hitam Kue Lompong.
Selain itu, keunikan lain kue ini juga tampak dari bungkus yang digunakan. Bungkus Kue Lompong yakni menggunakan klaras (daun pisang kering). Klaras dipilih karena diyakini memunculkan aroma khas pada Kue Lompong sehingga Kue Lompong yang dikukus menjadi lebih beraroma.
Gimana? Tertarik mencicipi jajanan Purworejo satu ini?
Penulis: Akhmad Mukhibun