Kuliner

Sejarah Mi Ayam: Mi Bukan Makanan Asli Indonesia?

Efa Yunita Sari, Sragen—Mi menjadi salah satu makanan yang tidak pernah ada matinya.

 Berbagai jenis mi hadir di bagian dunia manapun. Di Indonesia, nama mi ayam pastinya sudah tidak asing lagi. 

Sepanjang jalan, banyak penjual mi ayam dengan keistimewaannya tersendiri. 

Mi ayam atau bakmi ayam adalah masakan Indonesia yang terbuat dari mi kuning direbus mendidih. 

Kemudian ditaburi minyak ayam beserta daging ayam dan sayuran biasanya sawi. 

Mi ayam kini memiliki banyak variasi, ada mi ayam pangsit yaitu dengan penambahan pangsit, mi ayam ceker dengan penambahan ceker dan variasi lainnya. 

Variasi ini dilakukan untuk menarik minat pembeli. 

Mi yang sering kita makan itu ternyata bukan berasal dari Indonesia. 

Menurut buku Variasi Mi & Pasta, sejarah mi pertama kali dibuat di daratan Cina sekitar 2.000 tahun yang lalu pada masa pemerintahan Dinasti Han.

 Dari Cina, mi menyebar ke Jepang, Korea, Taiwan, dan negara-negara di kawasan Asia bahkan ke Eropa. 

Di benua Eropa, mi mulai dikenal saat Marco Polo berkunjung ke Cina dan membawa oleh-oleh mi. Seiring perkembangannya, mi Eropa bertransformasi menjadi pasta. 

Meskipun mi bukan makanan asli Indonesia tetapi kenyataannya mi seperti sudah menjadi makanan asli Indonesia. 

Mi ayam memiliki banyak penggemar di Indonesia. Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh Rizky (20) seorang mahasiswi di salah satu Perguruan Tinggi di Surakarta yang menyukai mi ayam. 

“Yang menjadi keistimewaan mi ayam kalau menurut saya itu ada di rasa manis asin bumbu ayamnya” kata Rizky melalui WhatsApp Kamis (30/9/21). Selain itu mi ayam menjadi primadona kuliner yang tidak pernah punah. Seperti yang dikatakan oleh salah satu penggemar mi, Risma. 

“Memang dasarnya saya suka mi. Segala jenis mi saya suka yang penting halal” ujar Risma melalui WhatsApp Kamis (30/9/21). 

Penulis: Efa Yunita Sari

(Visited 26 times, 1 visits today)

Join The Discussion